Keram pada bagian kaki, umumnya bisa dirasakan semua orang. Keram otot terjadi ketika otot tanpa sadar berkontraksi dengan sendirinya. Lantas jika kaki sering keram tanda penyakit apa?.
Perlu diketahui sebagian besar kasus keram otot tidak menunjukkan kondisi yang mendasar dan mengkhawatirkan. Menurut Healthline kram pada kaki lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi medis, seperti diabetes atau penyakit hati. Mereka yang diabetes berpeluang alami neuropati perifer, kondisi yang menyebabkan kerusakan saraf di jari tangan dan kaki.
Dalam kasusnya, berdasarkan penelitian bahwa 50-60 persen orang dewasa dan 7 perse anak-anak mengalami kram, dan kemungkinannya meningkat seiring bertambahnya usia.
“Orang yang lebih tua mungkin mengalami keram kaki. Kehilangan otot dimulai dari pertengahan 40-an dan meningkat jika seseorang tidak aktif dapat meningkatkan risiko keram,” kata pakar dalam Medical News Today, dikutip Minggu, 10
Sementara itu, menurut Medical News Today, mengalami keram kaki disebabkan oleh kondisi mendasar yang berkaitan dengan sistem saraf, sirkulasi, metabolisme, atau hormon. Beberapa obat juga dapat meningkatkan risiko.
Berikut kondisi yang dapat menyebabkan keram meliputi:
- Penyalahgunaan alkohol
- Sirosis
- Gagal ginjal kronis
- Hemodialisis
- Pengobatan kanker
- Kelelahan otot
- Penyakit pembuluh darah
- Penyakit Parkinson
- Penyakit arteri perifer (PAD)
- Sindrom kaki gelisah
- Kehamilan, terutama pada tahap selanjutnya
- Penyakit saraf motorik
- Penyakit Lou Gehrig (amyotrophic lateral sclerosis, atau ALS)
- Iritasi atau kompresi saraf tulang belakang
- Pengerasan pembuluh darah
- Stenosis tulang belakang
- Penyakit tiroid dan masalah hormonal
- Infeksi kronis
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal
- Diabetes, terutama diabetes tipe 2
- Fibromyalgia
Sumber: iNews.id