Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam menuntut terdakwa kasus peredaran rokok ilegal di Batam, Yaman bin Suang Hiang (YM) selama 2 tahun penjara dan denda sebesar Rp2.896.954.000 subsidair 3 bulan kurungan karena telah terbukti secara sah melanggar pasal 56 Undang-undang RI No. 39 tahun 2007 Tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai.
Tuntutan ini dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Batam, Dedi Januarto Simatupang pada persidangan yang digelar secara virtual di ruang sidang Wirjono Prodjodikoro, Selasa 20 September 2022.
“Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan menimbun, menyimpan, memiliki, menjual, memperoleh, menukar barang kena cukai yang diketahuinya sebagaimana dakwaan pertama pemberantasan tindak pidana dalam dakwaan primair Penuntut Umum,” ujar Dedi.
“Kedua, menjatuhkan pidana kepada terdakwa, Yaman selama 2 tahun dikurangi dengan selama terdakwa berada di dalam tahanan dan menetapkan terdakwa tetap berada di dalam tahanan dan denda sebesar Rp. 2.896.954.000 subsidair 3 bulan kurungan,” lanjutnya.
Dalam tuntutannya, JPU juga menyatakan bahwa barang bukti 64 karton jenis sigaret berbagai merek yang tidak dibubui oleh tanda pelunasan cukai serta 1 unit Handphone merek Oppo N 11 Pro untuk dirampas dan dimusnahkan.
“Terdakwa Yaman bagaimana dengan tuntutan ini?,” Tanya Ketua Majelis Hakim.
Menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim, terdakwa Yaman meminta mengajukan pembelaan dan meminta keringanan hukuman dengan alasan masih ada tanggungjawab terhadap keluarganya.
“Saya mohon keringanannya yang mulia, karena anak saya masih umur 18 tahun dan ada istri saya yang masih harus saya nafkahi yang mulia,” katanya.
Menanggapi permohonan dari terdakwa tersebut, Ketua Majelis Hakim Dwi Nurahmanu mengatakan untuk prosedur permohonan keringanan hukuman yang diminta oleh terdakwa agar bisa langsung disampaikan kepada JPU agar nanti diserahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Batam berserta tuntutannya.
“Nanti disampaikan saja ke pak Jaksanya ya terdakwa. Pak Jaksa nanti juga langsung diserahkan berkas permohonan keringanan terdakwa berserta tuntutannya ke kita ya,” jelasnya.
Jaksa Dedi menjawab bahwa permohonan keringanan hukuman terdakwa Yaman telah diterima oleh pihaknya dan usai sidang tersebut akan diserahkan langsung ke PN Batam.
Ketua Majelis Hakim Dwi Nurahmanu juga menanyakan kembali kepada JPU Dedi apakah JPU akan tetap pada tuntutannya dan JPU Dedi menjawan bahwa pihaknya tetap pada tuntutannya.
“Kalau begitu sidang selanjutnya kita gelar minggu depan ya dengan agenda putusan dan sidang hari ini kita tutup,” kata Ketua Majelis Hakim.
Sumber: swarakepri.com