JAKARTA – Berdasarkan laman Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia, sekitar 44,17 juta orang diprediksi akan melakukan bepergian selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Jumlah itu jelas meningkat jauh dibanding tahun lalu yang hanya 19,9 juta orang.
Selain itu, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan umum juga mengalami kenaikan 54,62 persen dibandingkan tahun lalu, atau sekitar 14,72 juta penumpang.
Namun demikian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tidak akan membatasi mobilitas pada masa Natal dan Tahun Baru 2023 atau libur Nataru. Terlebih, libur kali ini juga bersamaan dengan libur sekolah yang berkemungkinan besar terjadinya peningkatan mobilitas masyarakat.
“Pada libur Nataru kali ini tidak ada pembatasan mobilitas seperti tahun sebelumnya. Namun begitu, pelayanan transportasi publik tetap harus mengedepankan aspek kesehatan selain keselamatan, keamanan, dan kenyamanan,” ujar Budi.
Sebagai persiapan akan lonjakan mobilitas masyarakat tersebut, Kemenhub membuat sejumlah kebijakan. Yakni, memastikan kesiapan sarana dan prasarana angkutan yang beroperasi, keberlanjutan pelayanan selama masa libur Nataru, meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan terhadap prokes di simpul transportasi (terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan), mengoptimalkan pengawasan terhadap fluktuasi harga tiket, serta memperluas pelayanan penjualan tiket yang lebih efisien.
Disamping itu, selama Libur Nataru pemerintah akan mengantisipasi potensi pergerakan dalam wilayah aglomerasi, mobilitas lokal, potensi pergerakan ke lokasi-lokasi wisata, serta para pemudik yang menggunakan sepeda motor dan kendaraan pribadi.(*)
Sumber : tempo.co