JAKARTA – Pemerintah menyiapkan baik teknis maupun non-teknis berbagai aspek menjelang Perayaan Natal dan libur akhir tahun 2022 agar tercipta kondisi kelancaran dan keamanan masyarakat.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas yang diikuti Menteri dan Pimpinan Lembaga, guna menyiapkan sejumlah strategi Menjelang Perayaan Natal dan libur akhir tahun 2022. Sehingga rangkaian kegiatan Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru) akan berjalan lebih baik, aman dan lancar.
“Sesuai dengan arahan bapak presiden terkait dengan persiapan libur Nataru, maka beliau memerintahkan kepada kita untuk memastikan, bahwa seluruh rangkaian yang terkait dengan kegiatan, harus bisa terselenggara dengan lancar, aman dan baik,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selepas mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/12/2022).
Kapolri menyebutkan, pihaknya menyiapkan kurang lebih 166.791 personel Polri yang akan dilibatkan dalam pengamanan rangkaian kegiatan Nataru. Polri juga akan dibantu TNI, yang menyiapkan sekitar 23 ribu personelnya. Seluruh personel tersebut akan disebar untuk mengawasi dan mengamankan di lebih dari 50 ribu objek.
“Ada kurang lebih 56.636 objek yang akan kita amankan, terdiri dari gereja, pusat belanja, terminal, stasiun kereta, pelabuhan, bandara, objek wisata, dan objek-objek kegiatan untuk perayaan tahun baru. Kemudian ada 2.629 posko yang kita siapkan terdiri dari posko pengamanan, posko pelayanan, dan posko terpadu,” papar Jenderal Listyo.
Terkait dengan bidang transportasi arus mudik dan arus balik, ia menjelaskan bahwa pemerintah telah memiliki pola untuk mengaturnya, agar tetap berjalan dengan aman dan lancar. Kapolri memperkirakan, selama libur Nataru akan ada sekitar 44,17 juta orang akan melaksanakan perjalanan, baik melalui jalur darat, laut maupun udara.
“Khusus jalur darat, tentunya pengalaman mengurai kepadatan arus lalu lintas saat pelaksanaan Idul Fitri, menjadi pelajaran yang sangat baik. Karena itu kami sudah memiliki pola, bagaimana kita mengatasinya saat terjadi kepadatan. Artinya saat situasi sangat padat khusus di jalan tol, akan kita berlakukan proses rekayasa mulai dari contra flow sampai dengan one way atau satu arah,” terangnya.
Libatkan Pemda dan Ormas
Sementara, terkait pengamanan pada malam Natal, Kapolri juga mengatakan bahwa pihaknya selain akan bekerja sama dengan TNI, juga dilibatkan unsur pemerintah daerah (Pemda), hingga organisasi masyarakat (ormas) seperti Banser, GP Ansor dan ormas lainnya.
“Ini juga menunjukkan bagaimana proses toleransi yang sangat baik yang ada di Indonesia,” ucap Jenderal Listyo.
Di luar bidang pengamanan, lanjutnya, pemerintah akan terus memperhatikan dan memastikan agar harga sembako terkendali pada saat Nataru. “Pemerintah baik pusat maupun daerah serta TNI dan Polri juga akan mengawasi peredaran sembako di lapangan,” tutupnya. (*)