Rangkaian ledakan besar kembali terjadi di ibu kota Ukraina, Kyiv, Jumat, 25 Februari 2022. Ini merupakan lanjutan dari serangan sebelumnya, yang dilancarkan Kamis.
Mengutip laporan AFP, Kepala Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, mengatakan kepada wartawan bahwa ledakan itu dipicu gempuran rudal balistik yang diarahkan ke kota itu. Namun belum dapat dirinci secara pasti di mana rudal-rudal itu mendarat.
“Serangan ke Kyiv dengan rudal jelajah atau balistik berlanjut,” katanya.
Hal yang sama juga dilaporkan CNN International. Media yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu menyebutkan bahwa para jurnalis mendengar ada tiga ledakan.
“Dua ledakan besar di pusat Kyiv dan ledakan keras ketiga di kejauhan pada Jumat pagi,” kata media itu.
Sementara itu, dilaporkan bahwa memang terjadi peluncuran rudal balistik menuju Ukraina. Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny menyebutkan pihaknya mendeteksi empat rudal balistik yang diluncurkan dari wilayah Belarus.
“Empat rudal balistik ditembakkan dari wilayah Republik Belarus ke arah barat daya,” tulis Zaluzhny dalam akun Facebooknya sebagaimana dikutip London Loves Business.
Sebelumnya Rusia telah melancarkan invasi ke Ukraina, kemarin. Presiden Vladimir Putin menyetujui operasi militer yang ia sebut untuk melakukan demiliterisasi serta perlindungan bagi masyarakat wilayah Donbass itu.
Menurut pemerintah AS, ada 160 rudal Rusia yang menyerang Ukraina Kamis dengan sebagian rudal balistik. Ukraina sendiri telah mengumumkan darurat militer selama 30 hari ke depan.
Sumber: CNBC Indonesia