BATAM – Wilayah perairan Tanjunguncang tercemar dengan ceceran limbah minyak oli sejak, Rabu (30/11). Limbah minyak hitam ini mengapung di sekitar lokasi galangan kapal Paxocean dan PT Dok Warisan Pertama serta pesisir pantai perairan Tanjunguncang.
Tumpahan minyak hitam tersebut membuat para nelayan mengeluh. Mereka khawatir akan merusak ekosistem laut jika tidak ada tindakan dari pihak terkait.
Pada Kamis (1/12) siang rombongan Komisi III DPRD Batam yakni Arlon Veristo mendatangi dok perusahaan galangan kapal tersebut.
Mereka langsung melihat beberapa oli hitam yang pekat berceceran di sekitar perusahaan galangan.
“Kita temukan tumpahan oli di dok dermaga pelabuhan,” kata Arlon.
Politikus NasDem itu menekankan bahwa tumpahan oli tersebut menurut perusahaan bukan milik mereka, namun terbawa arus laut yang singgah.
“Info perusahaan bukan mereka yang punya limbah oli itu terbawa arus. Ini masih kita dalami dengan memanggil perusahaan dan para pihak untuk RDP dalam waktu dekat,” kata dia.
Terpisah, Kasubdit penegakan hukum direktorat Polairud Polda Kepri AKBP Darsono saat dikonfirmasi membenarkan adanya limbah minyak tersebut.
“Iya bener, masih kita lakukan penyelidikan di lapangan,” pungkasnya. (WN)