Museum Batam Raja Ali Haji mendapat kunjungan tamu istimewa yakni Hasan Aspahani, Ketua Komite Sastra DKJ juga sebagai Mitra kurator kegiatan kesenian di Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.
Kunjungan penyair, seniman, budayawan, penulis buku yang terkenal di Indonesia tersebut disambut oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata.
Bang Hasan, sebagaimana selalu dipangil memberikan apresiasi Kota Batam mempunyai museum yang luar biasa. Menurutnya dengan adanya museum sejarah Batam terpresentasi dengan baik.
“Museum Raja Ali Haji Batam mengejutkan saya. Memang belum sempurna tapi luar biasa,” katanya.
Baginya banyak yang masih bisa digali agar museum ini menjadi lebih baik, bukan hanya menghadirkan sejarah masa lalu, tapi mengaktualkan segala hal tentang Batam, seperti menghadirkan jati diri kota, mimpi-mimpi masyarakat Kota Batam. Ia menyarankan, Museum Batam Raja Ali Haji harus dilengkapi dengan galeri.
“Galeri bisa menghadirkan koleksi terpilih, program bulanan misalnya. Bisa bekerja sama dengan daerah atau museum lain. Tapi daya tarik utama museum tetap koleksi tetap,” katanya.
Ia melihat koleksi sudah ada kurasi awal yang sangat baik di Museum Raja Ali Haji.
“Misalnya laptop dan ponsel dan SK pengangkatan BJ Habibie sebagai ketua Otorita Batam. Ini bukan hanya historis tapi juga emosional,” katanya.
Selain Museum Rencana pembangunan Taman Budaya Batam dinilai sebagai merupakan langkah penting berikutnya dari Disbudpar Kota Batam. Dengan konsep yang baik ia meyakini rencana itu akan terwujud dengan dukungan banyak pihak yang peduli.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata berbahagia karena museum pertama Kota Batam mendapat kunjungan dari seorang seniman dan budayawan dari Jakarta. “Dia (Hasan Aspahani) pernah menjadi Ketua Dewan Kesenian Batam, seorang jurnalis yang sangat profesional” katanya.
Bagi Ardi, kunjungan seorang seniman seperti Bang Hasan tersebut dapat memberikan masukan yang baik untuk pengembangan museum kedepannya. Apalagi sekarang Bang Hasan sudah berkiprah di Ibukota.
Kepada bang Hasan, Ardi menceritakan, Museum Batam Raja Ali Haji sudah meraih sertifikat tipe B dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Keberadaan museum sangat penting untuk menyajikan bukti sejarah karena Batam mempunyai sejarah yang luar biasa.
“Bercerita tentang keberadaan Museum Batam Raja Ali Haji, kami sudah menjelajah pulau dan sebagainya dan mengumpulkan para penggiat sejarah. Dari sejarahlah kita tahu akan ada yang namanya pemajuan, karena sejarah itu perlu pelestarian,” katanya.