Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia, Andi Gani Nena Wea tidak menepis munculnya nama Joko Widodo menjadi calon presiden 2024 pada Musra Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun, hal itu bukan berarti Musra mendukung perpanjangan masa jabatan presiden. Hal itu hanya cerminan dari sebagian aspirasi rakyat.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kembali menduduki posisi puncak capres pilihan Musyawarah Rakyat (Musra) sukarelawan Presiden Jokowi. Namanya masuk tiga besar di Musra NTT dan Sulawesi Barat (Sulbar).
Di Musra Sulbar, Airlangga Hartarto menempati nomor urut pertama capres dengan 23,23 persen, diikuti Ganjar Pranowo 22,57 persen, Prabowo Subianto 10,46 persen dan Moeldoko 10,13 persen.
“Anies Baswedan di urutan kelima dengan 8,07 persen, Ridwan Kamil 6,34 persen, Puan Maharani 5,60 persen, AHY 3,46 persen, Sandiaga Uno 3,30 persen, Muhaimin Iskandar 3,05 persen, dan lain-lain 3,79 persen,” ungkap Andi Gani di Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Sedangkan pada Musra NTT, Airlangga berada di posisi ketiga dengan 8,14 persen. Dia berada di belakang Jokowi (39,18 persen) yang jadi pilihan pertama, dan Ganjar Pranowo (34,31 persen) sebagai pilihan kedua.
Tidak Mau Tutupi
Mengenai munculnya nama Presiden Jokowi di Musra NTT itu, Andi Gani menyebutkan, Pak Jokowi nomor satu di NTT. “Kita tidak mau tutupi, itulah demokrasi. E-voting Musra kan menulis nama, bukan kita beri pilihan. Mungkin di NTT, beliau memang sangat dicintai,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, seluruh hasil Musra ini disampaikan ke Jokowi. Saat puncak acara yang diperkirakan berlangsung Februari 2023 nanti, hanya lima besar capres-cawapres yang akan disampaikan.
Lebih lanjut Andi Gani menjelaskan, Musra Indonesia akan jadi acuan partai politik, salah satunya Partai Buruh, saat memberikan dukungan capres-cawapres 2024.
“Pada Musra Gorontalo, Airlangga memperoleh 161 suara atau 18,79 persen dari total suara pada gelaran tersebut. Raihan itu menempatkannya di posisi pertama mengungguli sejumlah nama populer, seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto,” terang Andi.
Hal serupa juga terjadi dalam Musra Banten, di mana Airlangga mengungguli Ganjar Pranowo 16,36 persen dan Prabowo Subianto. (*)