LINGGA – Tahun 2023 mendatang, Pemprov Kepri akan meningkatkan total dana untuk Kredit UMKM menjadi Rp40 miliar yang ditujukan bagi 20.000 UMKM di Kepri. Pelaku UMKM bisa mendapatkan program kredit senilai Rp20 juta dengan bunga 0 persen.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan program kredit tersebut untuk mendukung kemajuan usaha. Program ini hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan Bank Riau Kepri (BRK) Syariah.
Pemprov Kepri dan BRK Syariah harus berkolaborasi bersama menjelaskan program ini kepada para pelaku UMKM. “Program ini perlu disosialisasikan kembali karena belum semuanya tahu,” Ujar Ansar di Lingga, Kamis (8/12/2022).
Dijelaskan, Pemerintah akan menanggung sepenuhnya bunga yang dipinjam UMKM selama 2 tahun. Tiap UMKM bisa mengajukan pinjaman maksimal Rp20 juta. Tahun ini, Pemerintah menyediakan dana untuk menanggung beban bunga pinjaman UMKM sebesar Rp2 miliar.
Skema Kredit
Adapun detail skema kredit yang diberikan adalah kredit modal kerja maupun investasi bagi pelaku UMKM dengan plafon maksimal sebesar Rp20 juta. Bunga yang dikenakan kepada debitur adalah murni 0 persen di mana debitur mendapat subsidi bunga dari Pemprov Kepri sebesar 9 efektif menurun. Jangka waktu kredit yang diberikan adalah selama 24 bulan, tidak dikenakan biaya provisi namun ada biaya administrasi sebesar Rp50 ribu.
Pada tahun 2021 realisasi bunga kreditnya masih rendah dibandingkan data hingga Agustus 2022. Menurut Gubernur Ansar, hal tersebut wajar karena memang pelaksanaan awalnya pada akhir tahun 2021.
“Karena memang kita mulainya di akhir tahun 2021, setelah semua persyaratan teknis selesai. Saat itu program ini belum tersosialisasi maksmimal. Sedangkan sekarang semakin banyak pelaku UMKM yang tahu dan ikut program ini sehingga capaian 2022 lumayan tinggi. Dan saya yakin akan bertambah terus jumlah UMKM yang meminjam hingga akhir tahun,” ungkap Gubernur.
Dari total plafon kredit yang telah disalurkan tersebut, lanjutnya, tercatat UMKM dari Kota Tanjungpinang yang paling banyak memanfaatkan program ini, yakni sebanyak 161 UMKM dengan plafon kredit Rp3,071 miliar (27,52 persen). Diikuti Kabupaten Natuna sebanyak 161 UMKM dengan plafon Rp3,065 miliar (27,46 persen), kemudian Kabupaten Karimun sebanyak 102 UMKM dengan plafon Rp1,958 miliar (17,54 persen).
Sementara Kota Batam sebanyak 59 UMKM dengan plafon Rp1,060 miliar (9,50 persen), Kabupaten Lingga sebanyak 59 UMKM dengan plafon Rp1,052 miliar (9,43 persen), Kabupaten Bintan sebanyak 32 UMKM dengan plafon Rp632 juta (5,66 persen), dan Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 17 UMKM dengan plafon Rp322 juta (2,89 persen).
Dari data diatas dapat dilihat minat yang tinggi dari para pelaku UMKM yang memenuhi syarat untuk mengikuti program ini. Gubernur Ansar pun berjanji akan mendorong program ini secara berkepanjangan jika minat terhadap program subsidi bunga modal UMKM ini sangat besar.
Oleh karena itu, Gubernur meminta jajarannya agar program ini disosialisasikan lagi kepada para pelaku UMKM. “Kalau lebih banyak yang memanfaatkan program ini kita akan dibuat klasifikasi usahanya. Saya yakin masih banyak yang belum tau informasi ini, agar bersama pemerintah daerah dan BRK Syariah bantu sosialisasikan program ini,” tutup Gubernur.(*)