LINGGA – Guna mendukung peningkatan perekonomian masyarakat dan membuka keterisoliran wilayah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus menggesa pembukaan akses jalan, listrik serta internet. Salah satunya di Kabupaten Lingga.
Meski sudah ada beberapa proyek peningkatan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemprov Kepri melalui Dinas pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau di Kabupaten Lingga selama 2022, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengungkapkan, masih banyak jalan di Kabupaten Lingga, yang perlu mendapatkan perhatian.
Namun dengan kondisi APBD Kepri yang terbatas dan banyak perhatian yang harus diberikan juga ke Kabupaten/Kota lain, maka penganggaran perbaikan jalan harus juga melibatkan Pemerintah Pusat.
“Saya minta doa masyarakat, agar selain berharap pada APBD, kami juga akan berjuang ke pusat untuk mendapatkan anggaran dari APBN agar anggaran lebih besar sehingga jalan-jalan yang ada di seluruh Kepri, termasuk Lingga cepat selesai,” ujar Ansar.
Akses jalan yang nyaman menurut Gubernur Ansar akan sangat penting karena akan membuka dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Membuka keterisoliran sebuah daerah. Selain jalan sebagai infrastruktur fisik, peningkatan aksesibilitas terhadap internet serta ketersediaan listrik juga merupakan hal yang penting dalam mendukung peningkatan perekonomian masyakarakat.
Infrastruktur di Lingga
Diketahui, beberapa proyek infrastruktur yang sudah dilakukan Pemprov Kepri di Kabupaten Lingga diantaranya, pembangunan Jembatan Desa Marok Tua, pembangunan gorong-gorong badan jalan di Desa Budus, pembangunan jalan lingkungan / lingkar Desa Brindat Kecamatan Singkep, pembangunan jalan lingkungan / lingkar Kampung Sepincan Kecamatan Lingga.
Selain itu juga ada pembangunan jalan simpang Rantau Panjang, pembangunan jalan simpang Setajam – Serteh, penanggulangan pasca bencana di ruas Jalan Musai – simpang Kerandin, pembangunan Box Culvert ruas jalan Lingga Daik – Musai, dan pembangunan jalan lingkungan / lingkar Desa Kote Kecamatan Singkep.
Keseluruhan proyek infrastruktur ini memiliki pagu anggaran sebesar Rp23,9 miliar.
Gubernur juga membahas pembangunan 77 Base Transceiver Station (BTS) di Kepri, sebagai penguatan jaringan daerah terluar dan terdepan. Adapun untuk di wilayah Kabupaten Lingga terdapat 28 titik BTS yang tersebar di Kecamatan Lingga Timur, Lingga Utara, Lingga, Selayar, Senayang, Singkep Barat dan Singkep Selatan.
“Dengan akses jalan yang bagus, akses internet yang memadai, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi serta mempercepat digitalisasi perekonomian bahkan digitalisasi pendidikan. Sehingga generasi muda khususnya di Desa Kudung tumbuh menjadi generasi unggulan agar bisa jadi Gubernur, Bupati, Dokter dan Insinyur di kemudian hari,” ucapnya.
Sementara untuk untuk masalah akses listrik, Pemrov Kepri melalui Program Kepri Terang sudah merealisasikan penyambungan listrik bagi rumah penduduk miskin sebanyak 5.499 unit. Untuk di Kabupaten Lingga realisasi penyambungan listrik bagi rumah penduduk miskin sebanyak 1.563 unit (28,42 persen Program Kepri Terang dari total realisasi se-Provinsi Kepri).
“Tadi saat kunjungan di Senayang ada laporan dari masyarakat setempat bahwa ada pulau yang belum dialiri listrik. Kepada Pemerintah Kabupaten Lingga saya harap di data masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik dan diberikan ke kami agar Provinsi membantu penyambungan listriknya gratis bekerjasama dengan PLN, karena kita berkomitmen membuat kepri terang hingga ke pulau-pulau,” tutupnya.(*)
Sumber : Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau