Presiden Joko Widodo mengapresiasi peran pers yang terus bekerja menumbuhkan optimisme dan harapan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19. Dengan catatan Pers dapat menangkal berita hoax dan provokasi agar berita menjadi berimbang.
Hal tersebut dikemukakan pada acara puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2022 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 9 Februari 2022.
Puncak HPN 2020 digelar secara langsung dan terbatas di pelataran Masjid Al Alam, Kota Kendari, Provinsi Jawa Timur.
“Pertama-tama atas nama masyarakat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan selamat hari pers kepada seluruh insan pers Indonesia, di manapun berada. Sekaligus ucapan terima kasih, meskipun berada dalam situasi pandemi insan pers tetap bekerja terus menyampaikan informasi, meningkatkan literasi, membangun optimisme,” kata presiden seraya mengatakan, peran pers dapat membangun harapan sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Selama dua tahun terakhir, Presiden Jokowi menjelaskan, industri pers nasional mengalami tekanan luar biasa berat. Selain mengatasi tekanan akibat pandemi, pers nasional, juga menghadapi tekanan akibat disrupsi digital, dan tekanan dari berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama.
“Perubahan drastis lanskap persaingan media melahirkan berbagai persoalan yang pelik, yang tadi juga sudah disampaikan oleh Bapak Ketua PWI, munculnya sumber-sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar jumlah klik atau views, membanjirnya konten-konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan,” katanya.
Harus Inovatif
Dalam kondisi yang penuh tekanan tersebut, lanjut Kepala Negara, media-media arus utama harus secepatnya bertransformasi, harus makin inovatif dan meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat. Selain itu, media arus utama juga harus membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas, dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada.
“Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan, mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat, dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita,” katanya.
Lebih jauh, presiden juga menyebutkan, bahwa ekosistem industri pers harus terus ditata. Menurutnya, iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan, perusahaan platform asing harus ditata dan diatur agar makin baik tata kelolanya, serta aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal harus diperkuat.
“Kedaulatan informasi harus diwujudkan untuk kita bersama-sama. Kita harus perkuat ekosistem industri pers nasional yang sehat, membangun dan memperkuat platform nasional periklanan, menciptakan platform video nasional agar tidak sepenuhnya tergantung pada platform video-video asing,” katanya.
Jangan Jadi Pasar
Di samping itu, presiden juga menegaskan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk teknologi digital global. Platform-platform teknologi inovatif yang membantu dan memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang berkualitas, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan harus terus dibangun dan dikembangkan.
“Memberikan reward yang sepadan kepada media-media arus utama yang konsisten mendedikasikan kemampuan dan sumber dayanya untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik yang berkualitas dan mencerdaskan,” katanya.
Puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2022 yang digelar di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, dihadiri langsung Ketua Dewan Pers M. NUh, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari serta serta sejumlah pejabat negara, para tokoh pers, dan insan pers nasional. acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah duta besar negara sahabat juga tampak hadir.
Sementara itu turut mendampingi presiden saat menghadiri acara Hari Pers Nasional Tahun 2022 secara virtual, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate.