Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana mendarat di Seoul Air Base Seongnam, sekitar pukul 20.17 waktu setempat Rabu, 27 Juli 2022. Kunjungan ke Korea Selatan merupakan lanjutan agenda kunjungan kenegaraan setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Jepang.
Presiden dan Ibu Iriana disambut Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyundong, Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto beserta Ibu Susi Sulistiyanto, Atase Pertahanan RI Korea Selatan Kol. Pnb Akal Juang Embryono Teesna Putra beserta Ibu Santi Mandalika, Duta Besar Korea Selatan untuk RI Park Tae-sung dan Mdme Kang Sue Jeong, dan Komandan Seoul Airbase Seongnam Brigadier General Kim Hyun-soo.
Selanjutnya, dengan kendaraan yang telah disediakan, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menuju hotel tempatnya bermalam untuk melanjutkan kegiatan pada Kamis, 28 Juli 2022.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan ke Seoul yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Pada kunjungan di Jepang, Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kishida Fumio, Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo, Rabu, 27 Juli 2022 setelah sebelumnya mengikuti upacara penyambutan resmi oleh Perdana Menteri Kishida Fumio, Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo.
Bertemu Para Pengusaha
Selain itu Presiden Joko Widodo juga menggelar pertemuan dengan sejumlah pemimpin dan para pengusaha di Negara Jepang. Salah satunya menerima kunjungan Ketua Japan-Indonesia Parliamentary Friendship League Nikai Toshihiro di Salon Room, Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak antara lain membahas soal peran Jepang dan Indonesia di dunia internasional pada tahun depan.
“Presiden menjelaskan kerja sama yang sudah lama dan mengangkat isu terkait dengan tahun depan Indonesia akan memegang Keketuaan ASEAN dan Jepang memegang Keketuaan G7,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya selepas pertemuan.
Lebih lanjut dijelaskan, pada tahun 2023 Indonesia dan Jepang juga akan memperingati 65 tahun hubungan diplomasi dan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang. Pertemuan ASEAN-Jepang tahun depan juga direncanakan akan dilakukan di Jepang dan pada saat itu akan ditelurkan semacam visi 50 tahun ke depan ASEAN dan Jepang.
“Dengan Keketuaan Bapak Presiden Jokowi tentu kepentingan untuk ekonomi ke depan dan kerja sama strategis ke depan menjadi penting. Karena sesuai dengan apa yang pernah didorong oleh mantan Perdana Menteri Shinzo Abe bahwa Jepang adalah mitra strategis Indonesia,” kata Airlangga.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut yaitu mantan Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide, mantan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Moriyama Hiroshi, dan mantan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hayashi Motoo.
Sedangkan Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi.