Perusahaan Otomotif Asal Jepang, Subaru tengah mengkaji kemungkinan untuk membangun Assembly Plan, atau pabrik otomotif di Indonesia. Namun, rencana tersebut masih membutuhkan study Panjang.
“Rencana itu pasti ada. Tapi harus planningkan dengan matang sebelum dieksekusi,” kata Chief Operating Officer Subaru Indonesia, Arie Christopher di Batam, Senin, 8 Agustus 2022.
Saat ini, Subaru tengah menatap optimis lanskap industri otomotif di Indonesia. Menurutnya, pabrikan asal Jepang itu bahkan telah memiliki konsumen loyal. Optimistis ini sekaligus yang mendorong Subaru melakukan “Come Back”, setelah 7 tahun tidak beroperasi di Indonesia.
Namun, untuk membuka pabrik di Indonesia, menurut Arie, butuh pertimbangan dan study yang cukup matang. Karena itu, pihaknya tengah melakukan pendalaman-pendalaman, agar rencana tersebut dapat terealisasi dengan baik.
Di sisi lain, Arie optmis pemerintah akan memberikan dukungan positif jika Subaru ingin merealisasikan rencana pembangunan pabrik di Indonesia, khususnya Batam.
“Subaru tidak meragukan lagi support yang diberikan oleh pemerintah Batam. Baik BP Batam dan Pemko Batam. Semua izin dipermudah. Kami sudah rasakan,” katanya.
Industri otomotif di Indonesia terus berusaha menciptakan momentum pemulihan di tahun 2022. Setelah tahun 2020-2021 terpuruk akibat pandemi.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler tumbuh 66% year on year (yoy) menjadi 887.202 unit. Jumlah tersebut mendekati penjualan tahun 2019 yang mencapai kisaran sejuta unit.
Capaian ini merupakan indikasi penjualan otomotif semakin mendekati ke level normal seperti sebelum pandemi Covid-19.