TANJUNGPINANG – Wali Kota Tanjungpinang, Rahma membuka pelatihan promosi ekspor Industri Kecil Menengah (IKM) kota Tanjungpinang, di hotel Bintan Plaza Tanjungpinang, Kepri, Senin (21/11/2022).
Wali Kota Rahma dalam sambutannya menjelaskan pentingnya persaingan produk, baik bentuk kemasan, kualitas produk IKM, hingga target produksi yang mampu di ekspor ke negara tetangga.
“Bapak ibu harus mampu bersaing, agar produknya bisa diekspor, tidak hanya kemasan menarik, tapi juga menciptakan produk berkualitas dengan rasa yang enak, supaya menarik pembeli dari luar negeri, ” ucapnya.
Pemerintah, lanjut Rahma, orientasinya membantu, melatih, mendorong, dan menguatkan IKM. Segala kebutuhan berupa alat bantu produksi sudah kita berikan, begitu juga PIRT, halal, dan BPOM.
“Jadi, saya harapkan pengemasan produk itu tidak boleh asal-asalan. Dan yang utama adalah kualitas dari IKM, ada nilai jualnya, sehingga mampu menembus pasar ekspor. Karena, sebagai pengusaha harus bisa menjemput perubahan dan bisa membuka peluang pekerjaan bagi warga sekitar lingkungannya,” pungkasnya.
Rahma menyebut, untuk menambah semangat dan motivasi para IKM pada pelatihan ini, kita mendatangkan narasumber dari eksportir yang telah sukses dalam dunia ekspor. Sebab, kita ingin produk IKM kota Tanjungpinang sudah mulai ekspor di tahun depan.
“Tahun depan tingkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing dengan pasar dan mampu menembus ekspor. Hari ini, harus yakin dan semangat untuk terus maju serta sukses. Perbaiki managemen pembukuannya agar terukur produksi dari masing-masing IKM,” tuturnya.
Ia juga berharap, seluruh pelaku usaha IKM kota Tanjungpinang bisa berhasil seperti daerah-daerah lain.
“Jadi, ada ikon dari kota Tanjungpinang yang kita gaungkan. Saya apresiasi seluruh IKM, mudah-mudahan semua sukses. Banyaklah belajar supaya kita ikut maju bersama membangun IKM di kota yang kita cintai ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, pelatihan promosi ekspor IKM, hadir sebanyak 30 orang yang merupakan anggota IKM makanan ringan kecamatan Tanjungpinang Timur. Peserta, akan mengikuti pelatihan selama empat hari, mulai 21-24 November 2022.
Selama pelatihan, peserta akan mendapatkan pelatihan membuat konten kreatif untuk digital marketing, mempelajari e-commerce, sistem global digital komoditi, pengawasan barang ekspor, hingga indentifikasi negara tujuan ekspor dan standar mutu komoditi. (*)