Kunjungan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), HR Agung Laksono, ke Kuba pada 19–23 Juni 2022 diarahkan untuk mempererat kerja sama di bidang kesehatan khususnya bidang bioteknologi antara Indonesia–Kuba. Dalam kunjungan tersebut Agung dan rombongan melakukan pertemuan dengan otoritas kesehatan Kuba, yakni BioCubaFarma yang merupakan holding company dan BUMN Kuba, serta berdiskusi selain melakukan site visit ke salah satu anak perusahaan BioCubaFarma, Center of Immonology and Molecular (CIM).
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Selasa, 28 Juni 2022, CIM telah bekerja sama dengan anak perusahaan Kalbe Farma, Innogene Kalbiotech, yang fokus pada riset dan penelitian bioteknologi. Indonesia bahkan telah mengimpor salah satu obat injeksi untuk perawatan penyakit kanker dari CIM, yakni Nimotuzumab. Selain vaksin kanker, CIM juga sedang mengembangkan vaksin untuk penyakit Alzheimer.
“Kerja sama kesehatan Indonesia–Kuba memiliki peranan penting untuk memajukan kesejahteraan rakyat kedua negara. Semoga ke depan, kerjasama tersebut lebih dipererat khususnya untuk menemukan obat anti kanker, karena banyaknya penderita di Indonesia. Bukan hanya itu, produk-produk hasil kerja sama kedua negara juga dapat dimanfaatkan untuk menambah katalog oba-obatan yang masuk dalam pelayanan BPJS,” kata Agung Laksono yang juga seorang dokter.
Siap Perkuat Kerja Sama
Sementara Duta Besar RI untuk Kuba, Nana Yuliana, dalam pertemuan menyampaikan, bahwa Indonesia siap memperkuat kerja sama di bidang kesehatan dengan Kuba. Selama masa pandemi Covid-19, KBRI Havana telah memfasilitasi sejumlah pertemuan secara virtual antara Biofarma dan dua anak perusahaan BioCubaFarma, Finlay Institute dan Center for Genetic Engineering and Biotechnology (CIGB), untuk menjajaki kemungkinan kerja sama vaksin antara kedua negara.
CIM diketahui telah memiliki joint venture dengan negara ASEAN lain, yakni Thailand. Karenanya, Indonesia sebagai negara ASEAN yang besar perlu memanfaatkan potensi kerja sama tersebut secara strategis.
“Kuba merupakan satu-satunya negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia yang memproduksi vaksin, bukan hanya satu tapi lima sekaligus. Untuk itu, sudah tepat jika Indonesia ingin memperkuat kerjasama sektor kesehatannya dengan Kuba. Apalagi kedua negara juga sudah memiliki MoU bidang kesehatan yang ditandatangani pada tahun 2017 silam,” kata Dubes Nana.
Dr. Arlee Miqueli, Manajer Administrasi Bisnis CIM, menyatakan bahwa kunjungan Agung Laksono selaku Anggota Wantimpres sangat bermanfaat untuk meningkatkan exposure kerja sama kesehatan Indonesia–Kuba, apalagi dalam beberapa waktu ke depan, dirinya berencana melakukan kunjungan ke Indonesia untuk pembahasan kerjasama yang lebih rinci.
“Kami telah berdiskusi dengan beberapa perusahaan Indonesia dan terdapat potensi kerja sama khususnya produksi obat-obatan domestik Indonesia. Produk-produk ini nantinya dapat dipasarkan bukan hanya di Indonesia, tapi juga ke negara-negara ASEAN,” kata Miqueli seperti disiarkan Kemlu dari Sumber KBRI Havana.