Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres RI), HR Agung Laksono mengapresiasi usaha budi daya dan pengolahan produksi sarang burung walet dan berharap hasil komoditas ekspor ini terus ditingkatkan. “Jika saat ini bisa memproduksi 24 ton maka perlu kita dorong hingga 100 ton setahun,” katanya Sabtu, 27 Agustus 2022 saat meninjau PT Damai Walet Sentosa Di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang – Sumatera Utara.
Kunjungan kerja tersebut juga diinisiasi Fungsionaris Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957, usai acara Pelantikan Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Provinsi Sumatera Utara di Medan.
Tujuan ekspor produksi sarang walet dari Deli Serdang ini di antaranya ke negeri China.
Menurut Agung Laksono, sesuai harapan presiden terhadap semua komoditas ekspor, pemerintah akan terus dorong dan kembangkan sebagai upaya meningkatkan devisa negara. Khusus sarang burung walet di sini, dengan tata cara pengolahan produksi yang baik dan sesuai standar internasional, diharapkan juga bisa mendapat kemudahan dalam setiap permintaan perizinan.
Ikut mendampingi kunjungan kerja tersebut, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPK Kosgoro 1957, Dave AF Laksono dan Sabil Rachman, serta sejumlah fungsionaris organisasi kemasyarakatan pendiri Golkar ini. Usai mendapat kesempatan meninjau proses produksi komoditas yang higenis, juga disampaikan apresiasi terhadap perusahaan yang menampung tenaga kerja dari warga setempat sampai 1000 orang dalam satu shift.
Agung Laksono mengakui berkat dukungan alam maka di wilayah ini banyak walet bersarang. Sehingga untuk menampung hasil dari sarang tersebut, perusahaan swasta ini melakukan prosesing sehingga produksinya memenuhi standar kualitas ekspor.
“Kebetulan saya juga mengonsumsi bubur hasil sarang burung walet yang berasal dari impor. Jangan-jangan bahan makanan yang sudah diolah jadi produk jadi itu asalnya dari Deli Serdang,” katanya kepada pers.
Menurut Dirut PT Damai Walet Sentosa, Nelly Sudarti didampingi Komisaris Utama Ka Siong Handoko, produksi dan budi daya sarang burung walet di dunia masih cukup banyak permintaan. Selain sebagai bahan makanan, juga digunakan untuk kosmetika. Untuk itu pihaknya dengan cara pengolahan sesuai standar mutu internasional, siap meningkatkan jumlah produksinya. Dengan peningkatan jumlah produksi, tentu diperlukan tenaga kerja semakin banyak sehingga bisa mengurangi pengangguran.