BATAM – Pengguna telepon pintar wajib waspada terhadap maraknya aplikasi tiruan berisi Malware. Pasalnya, Malware telah menjadi salah satu cara bagi pelaku kejahatan siber untuk mencuri data pengguna telepon pintar.
Malware merupakan perangkat lunak yang dirancang dengan tujuan merusak dan menghancurkan jaringan yang ada di dalam sebuah perangkat. Malware juga dapat digunakan oleh para peretas untuk mencuri data-data, serta informasi pribadi dari perangkat pengguna.
Malware juga sering digunakan untuk mencuri daftar kontak dan informasi perangkat. Selain itu juga dapat berinteraksi dengan situs iklan diam-diam. Bukan hanya informasi, korban malware ini juga bisa kehilangan uang.
Bahayanya, pengguna telepon pintar seringkali tidak sadar telah mengunduh Malware ke dalam perangkatnya. Karena, pelaku kejahatan siber sering “Menumpangkan” virus berbahaya tersebut ke dalam software tiruan yang marak digunakan pengguna.
Pelaku meniru aplikasi seperti Whatsapp, Zoom, Skype, Adobe Reader, VLC Player, 7-Zip, TeamViewer, CCleaner, Microsoft Edge, dan lain sebagainya.
“Ikon program ini adalah fitur penting yang digunakan untuk meyakinkan korban bahwa program ini sah,” kata laporan VirusTotal, dikutip dari The Hacker News, Senin, 8 Agustus 2022.
Menurut laporan VirusTotal, terdapat sekitar 2,5 juta file mencurigakan yang diunduh 101 domain milik 1.000 situs web teratas Alexa.
Teknik lain yang dilaporkan adalah praktik menandai malware dengan sertifikat valid yang dicuri dari pembuat software lain. Layanan pemindai malware menemukan lebih dari satu juta sampel berbahaya sejak Januari 2021, dengan 87% memiliki tanda sah sejak diunggah pertama kali ke basis datanya.
“Bahkan, data pribadi yang ada pada ponsel masyarakat dapat bocor ke tangan oknum yang tidak bertanggung jawab”, dikutip dari pikiranrakyatdepok.com.
Selain itu, menurut VirusTotal, 1.816 sampel ditemukan sejak Januari 2020 menyamar sebagai software sah. Yakni dengan malware dikemas sebagai penginstal untuk perangkat lunak populer lain seperti Google Chrome, Malwarebytes, Zoom, Brave, Mozilla Firefox, dan Proton VPN.
“Kesimpulannya, ada faktor oportunistik bagi penyerang untuk menyalahgunakan [seperti sertifikat curian] dalam jangka pendek dan menengah serta prosedur otomatis [kemungkinan besar] rutin di mana penyerang bertujuan untuk meniru aplikasi secara visual dengan cara berbeda,” kata para peneliti.
Tips menghindari serangan malware di HP
Kaspersky mengingatkan pengguna HP untuk terus waspada pada serangan. Berikut beberapa tips yang diberikan perusahaan:
- Unduh aplikasi dari sumber resmi. Meski tak menjamin keamanan 100%, aplikasi resmi lebih sedikit bahaya dan bila ada yang lolos bisa lebih cepat dihilangkan.
- Gunakan aplikasi dari pengembang tepercaya sebagai cara meminimalisir peluang serangan malware.
- Abaikan aplikasi yang menjanjikan pembayaran yang tidak dikenal atau hadiah menggiurkan. Kemungkinan besar merupakan bagian dari scam.
- Jangan beri aplikasi izin yang tidak perlu. Sebagian besar malware tidak bisa beroperasi penuh tanpa permintaan izin berbahaya.
Sumber:
