JAKARTA – Presiden Jokowi mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), terkait kasus bencana alam yang meningkat drastis dalam setahun terakhir mencapai lebih 3.000 kasus.
“Saya minta kepada BPBD Pemda agar mengidentifikasi potensi bencana di daerah masing-masing untuk mempersiapkan tahapan prabencana. Yang paling penting siapkan anggarannya. Jangan sampai BPBD berteriak, pak tidak ada anggarannya,” kata Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2023 di Jakarta International Expo, Kamis (02/03/2023).
Dalam rapat yang dihadiri para kepala daerah termasuk Gubernur Kepri Ansar Ahmad itu, turut dihimbau agar setiap rancangan pembangunan daerah harus menyertakan risiko bencana alam, sehingga menjadi jelas bagi investor akan lokasi yang layak bangun.
Presiden bahkan menekankan, apa yang menjadi ketakutan negara-negara di dunia saat ini bukan lagi pandemi ataupun perang, melainkan perubahan iklim.
“Apa yang ditakuti dunia saat ini bukan lagi pandemi, bukan lagi perang. Tetapi, yang lebih mengerikan yang ditakuti semua negara adalah perubahan iklim,” ungkapnya.
Menurut Presiden, perubahan iklim membuat bencana alam meningkat drastis, dan Indonesia menduduki posisi ketiga teratas negara rawan bencana dengan kenaikan mencapai 81 persen.
Sementara dilansir dari Diskominfo Kepri, Jumat (03/03/2023), di Kepri sendiri bencana besar yang terjadi di tahun 2022 lalu di antaranya banjir rob yang menerjang Kabupaten Natuna dan Bintan. Bencana tersebut menyebabkan beberapa ruas jalan dan jembatan yang menjadi sarana vital bagi masyarakat rusak berat.
Maka sehari sebelum rakor ini, Rabu (01/03/2023), Gubernur Ansar menyempatkan menemui langsung Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, untuk membawa usulan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan dan jembatan tersebut. (*)