BATAM – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) akan melangsungkan pertemuan dengan beberapa pihak stakeholder, terkait perbaikan dan pengembangan Pelabuhan Pelni Batu Ampar.
“Rencananya awal Januari ini akan dilaksanakan rapat koordinasi untuk membahas progresnya,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait melalui siaran pers BP Batam, dikutip Senin (09/01/2023).
Ia menjelaskan, dalam perjalanannya, pengembangan pelabuhan di Kota Batam memang menghadapi banyak tantangan. Namun BP Batam bersama seluruh instansi daerah maupun pusat, terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan melakukan perbaikan fasilitas kepelabuhanan.
Salah satunya adalah persiapan pemindahan kegiatan Kapal Pelni ke Pelabuhan Bintang 99, bersama dengan seluruh stakeholder terkait.
“Pembangunan sisi terminal saat ini sudah memasuki tahap akhir. Namun memang masih ada beberapa faktor keselamatan pelayaran yang harus diselesaikan oleh semua pihak, karena faktor keselamatan pelayaran harus sesuai dengan standard dan diprioritaskan,” ujar Ariastuty.
Dia mengaku, pihaknya juga menanggapi masalah kenyamanan yang dirasakan penumpang Kapal Pelni. Di mana, tingkat kenyamanan sulit didapatkan mengingat saat ini pelayanan operasional Kapal Pelni di Batam diselenggarakan di Pelabuhan Barang Batu Ampar.
“Hal ini tentu mengakibatkan padatnya aktivitas di area pelabuhan, baik lalu lintas manusia maupun kendaraan,” sebutnya.
Untuk itu melalui Badan Usaha Pelabuhan, BP Batam saat ini tengah melakukan pendalaman alur untuk memetakan kebutuhan kapal berukuran sedang dan besar, beserta pengecekan kekuatan dermaga yang sedang berjalan.
“Secara kenyamanan penumpang, memang belum memenuhi standar. Tapi secara keselamatan pelayaran, Pelabuhan Batu Ampar menjadi pelabuhan yang memiliki kualifikasi penambatan Kapal Pelni,” terang Ariastuty.
Ditegaskannya lagi, BP Batam sangat memahami kebutuhan masyarakat terhadap layanan kepelabuhanan yang nyaman dan aman.
Beberapa pelayanan tambahan juga sudah diberikan antara lain, tenda, toilet portable, tambahan personel pada hari-hari tertentu, serta merencanakan dan mempersiapkan terminal untuk PT Pelni di Pelabuhan Bintang 99.
Hingga saat ini, telah disediakan beberapa armada bus untuk mengantar penumpang dari kapal menuju ruang tunggu agar penumpang tidak terganggu oleh aktivitas bongkar-muat barang.
“Penyediaan bus merupakan kewajiban dari PT Pelni, begitu juga dengan tiket kapal. Jadi, agar pelayanan kepelabuhanan maksimal, kami berharap seluruh instansi serta mitra kerja BP Batam dapat mendukung proses perbaikan pelabuhan,” tuturnya lagi.
BP Batam juga akan mendukung penuh apabila PT Pelni ingin merelokasi pelabuhan kembali ke Sekupang. “Karena sejak awal pemindahan ke Batu Ampar itu kami melihat banyak hal-hal yang kurang sesuai untuk pelabuhan penumpang, mengingat Pelabuhan Batu Ampar diperuntukkan bagi kegiatan bongkar-muat barang,” ungkap Ariastuty. (*)