TANJUNGPINANG – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang hingga saat ini belum mengizinkan dua ritel besar, yakni Alfamart dan Indomaret untuk buka di Kota Tanjungpinang.
Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengatakan Tanjungpinang bukan kota besar, sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat masih terakomodir melalui swalayan-swalayan yang ada di Tanjungpinang.
Ia menyebut, Tanjungpinang saat ini sudah memiliki supermarket hingga minimarket mencapai 106 unit, yang tersebar di seluruh penjuru Tanjungpinang.
Selanjutnya Rahma menambahkan, dengan luas geografis Tanjungpinang yang hanya sekitar 140 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 230 ribu jiwa, belum layak jika diserbu dengan puluhan ritel modern tersebut.
“Mereka berencana buka 40-50 unit. Kalau dikali dua Alfamart dan Indomaret, maka setidaknya akan ada tambahan 100 unit ritel baru,” ungkapnya dikutip dari MC Tanjungpinang, Jumat (03/03/2023).
Sementara, sambungnya, produk yang disediakan dari dua ritel itu, juga umumnya tersedia di swalayan-swalayan yang sudah ada sekarang ini di Tanjungpinang.
“Dan yang terpenting dari alasan kami [Pemko Tanjungpinang] yaitu, untuk menjaga dan mendorong swalayan lokal agar bisa bertahan dan mampu berkembang menghidupkan perekonomian daerah,” tegas Rahma.
Disinggung soal penyerapan tenaga kerja, Rahma mengungkapkan bahwa saat pemaparan dari manjemen ritel tersebut, dari tujuh tenaga kerja di satu gerai hanya boleh empat tenaga kerja lokal.
“Untuk itu, masih banyak pertimbangan kami di Pemko, sehingga belum mengizikan dua ritel ini masuk ke Tanjungpinang,” pungkasnya. (*)