BATAM – Wakil Wali Kota Batam sekaligus Ketua Tim Pengentasan Kemiskinan Kota Batam, Amsakar Achmad mengungkapkan bahwa angka kemiskinan di Batam menjadi yang terendah se Provinsi Kepulauan Riau.
“Namun meskipun terendah, nyatanya ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Di mana pada tahun 2021 sebesar 5,05 kemudian meningkat 0,14 pada tahun 2022 menjadi 5,19 persen,” kata Amsakar saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, di Kantor Wali Kota Batam, Rabu (11/01/2023).
Amsakar menekankan perlunya kinerja yang lebih lagi dari forkopimda terkait, dengan mencari cara yang tepat untuk dapat memperkecil angka kemiskinan tersebut.
“Kalau dari saya, kita dapat membuat program yang terintegrasi lintas OPD. Dan jika rakyat miskin di Kota Batam mendapat Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, bantuan jamban, bedah rumah dan lain sebagainya, maka saya yakin jumlah ini dapat kita minimalisir,” tambah Amsakar.
Maka dari itu, agar bantuan dapat tepat sasaran maka Pemerintah Kota Batam memastikan data dengan melakukan verifikasi data dari berbagai pihak. “Data ini nantinya yang menjadi acuan program kemiskinan dapat berjalan tepat sasaran,” ujarnya.
Amsakar berharap, OPD terkait dapat bekerja sama membuat program yang terintegrasi satu dengan lainnya, dan penerima dapat tepat sasaran.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Ketua Tim Pengentasan Kemiskinan Kota Batam Jefridin Hamid, Ketua BPS Kota Batam Rahmad Iswanto, perwakilan BKKBN Kota Batam dan forkopimda terkait. (*)