BINTAN – Pembangunan Jembatan Batam – Bintan (Babin) kini masuk dalam tahap survei investigasi kedalaman, di mana untuk lahan pembangunan telah dirampungkan.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, saat menghadiri pemberian bantuan sosial insentif di Aula Kantor Bupati Bintan, Selasa (4/4/2023).
Ansar menyebutkan, pihaknya telah melakukan MoU bersama Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan Kementrian PU.
“Untuk bank itu merupakan Bank Asia yang berkedudukan di China yang memang untuk pembangunan infrastruktur,” jelasnya.
Ia mengatakan, Jembatan Babin nantinya akan jadi jalan tol, dan akan dilakukan survei sebanyak 20 titik sebelum pembangunan. Yang mana proyek tersebut memakan anggaran sebesar Rp50 miliar.
“Saat ini persiapan untuk 20 lokasi soil investigation, itu butuh waktu yang cukup lama dan dibiayai pemerintah pusat,” terang Ansar.
Lebih lanjut, setelah dilakukan survei di beberapa titik dan dinyatakan selesai, progres pembangunan fisik Jembatan Babin akan langsung dimulai dan secara langsung akan diresmikan Presiden RI.
“Saat proses pembangunan fisik, nantinya dilakukan peletakan batu pertama secara langsung oleh Presiden,” ungkapnya.
Diketahui, panjang Jembatan Babin yang akan menjadi ikon menyambungkan jalan antara Kota Batam dan Bintan itu mencapai 14,74 kilometer (Km), yang terbagi menjadi 7,68 jembatan dan 7,06 jalan tol.
Adapun pembagian pembiayaannya mencakup 7,98 km untuk porsi Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Pulau Bintan-Pulau Tanjung Sauh, dan 6,76 Km untuk porsi dukungan Pemerintah Pulau Tanjung Sauh-Pulau Batam yang akan bersumber dari pinjaman luar negeri.
Skema pembiayaan pembangunan jembatan ini tercantum dalam Final Business Case, yang telah disusun oleh Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan. (CR7)