BATAM – Guna membersihkan material tanah dan batu akibat longsor yang terjadi di wilayah Bukit Kemuning, Sei Beduk, Batam warga bersama perangkat RT/RW, terpaksa meminjam satu unit eskavator yang dimiliki salah satu perusahaan pengembang properti di wilayah tersebut.
“Tindakan ini terpaksa dilakukan karena warga tidak bisa menunggu lama. Karena kami sudah menghubungi Dinas terkait, namun alat berat milik mereka katanya sedang dipakai semua,” jelas Mochamat Mustofa, anggota Komisi IV DPRD Batam saat ditemui di lokasi, Rabu (01/03/2023).
Mustofa mengatakan, sebelum melakukan pembersihan total, warga telah mengambil tindakan pencegahan yang telah dilakukan sejak Selasa (28/02/2023) malam.
Selain meminjam alat berat, warga juga melakukan penutupan akses jalan bagi warga Perumahan Bukit Kemuning yang akan melintas.
“Tindakan awal perangkat RT/RW dan warga setempat, tadi malam langsung menutup akses jalan yang menghubungkan wilayah mereka dengan wilayah lainnya. Jaga-jaga apabila terjadi longsor susulan. Warga ganti-gantian berjaga di wilayah ini,” paparnya.
Lebih lanjut, saat ini warga akan meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Batam, guna berkonsultasi dengan warga untuk mencari solusi terbaik agar kejadian bencana alam tidak terulang kembali.
“Harus dicari solusinya, karena kami tidak ingin peristiwa tahun 2016 dan hari ini terulang kembali,” tegas Mustofa.
Selain itu, pihaknya juga meminta Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mengalokasikan lahan dengan lebih bijak di wilayah Sei Beduk.
Mereka menganggap bahwa alokasi lahan yang dulu pernah dilakukan, bermasalah dan berdampak pada banjir yang terjadi baru-baru ini.
“Kami juga minta BP Batam mengenai pengalokasian lahan untuk wilayah Sei Beduk. Tadi malam kami rasakan betul, air semuanya tumpah-ruah. Kami sampai pukul 03.00 WIB dini hari keliling dan banyak lokasi yang banjir,” ungkapnya. (*)