JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku pernah kelabakan menghadapi media. Situasi itu terjadi pada bulan–bulan pertama dirinya menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
“Tiga bulan awal di KSP saya sempat kelabakan menghadapi media. Karena semua hal ditanyakan oleh wartawan. Tapi sekarang sudah mahir,” katanya di hadapan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta, dalam pertemuan di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin lalu.
Jajaran Pengurus PWI DKI Jakarta melakukan audiensi bersama, untuk bersinergi terutama dalam menjaga situasi tahun politik tetap kondusif.
Menurut Moeldoko, tugas KSP sejalan dengan media. Yakni, bagaimana mengelola isu-isu strategis sebaik mungkin agar masyarakat mendapat berita seimbang. Terlebih, saat ini di hadapkan pada derasnya disinformasi dan berita bohong.
“Dengan situasi seperti ini kita mesti punya teman untuk bersama-sama mengelola isu-isu yang muncul di publik. Untuk itu saya menyambut baik keinginan PWI Jakarta untuk bersinergi dengan KSP,” ujarnya.
Panglima TNI (2013-2015) ini juga meminta PWI Jakarta ikut mengawal tahun politik agar lingkungan tetap terjaga dengan baik. Sebab, pengaruh media terhadap opini publik sangat luar biasa.
“Saya ingin menjaga situasi agar soliditas kabinet terjaga dengan baik. Saya pernah jadi Panglima, dan saya sudah teruji melakukan itu. Saya harap temen-temen media juga ikut mengawal tahun politik ini,” pesannya.
Ketua PWI Jakarta Sayid Iskandarsyah juga menyatakan, pihaknya siap membangun sinergi dan kolaborasi bersama KSP. Terutama dalam melakukan komunikasi publik terkait program prioritas Presiden dan Wakil Presiden, serta pengendalian isu-isu strategis.
“Mengingat tugas KSP yang begitu besar dan berat, PWI Jakarta siap untuk bersama-sama menggaungkan program dan kinerja pemerintah melalui Kantor Staf Presiden,” tutur Sayid, Rabu (15/02/2023). (*)