BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam memastikan kondisi ketersediaan air baku di Batam cukup untuk kebutuhan air masyarakat saat ini.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan, ketersediaan air Kota Batam berada pada level yang aman.
“Tidak terjadi krisis air. Kondisi ketahanan air kita berada pada level [aman] yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air Kota Batam,” ujar Ariastuty dalam keterangan resminya, Kamis (26/01/2023).
Pihaknya menyadari, bahwa air menjadi kebutuhan dasar yang vital bagi makhluk hidup dan mutlak harus dipenuhi.
Meski ketersediaan air baku diproyeksikan cukup, namun BP Batam terus menggesa langkah-langkah peningkatan kapasitas produksi air di Kota Batam, sehingga masyarakat dapat menikmati air lebih maksimal dan merata.
Ia menambahkan, saat ini BP Batam tengah mengupayakan langkah-langkah preventif, agar ketahanan air semakin baik seiring pertumbuhan Batam yang semakin pesat.
Dijelaskannya, sumber air Batam berasal dari delapan waduk yang tersebar di Pulau Batam. Memiliki kapasitas total air baku sebesar 5.052 Lpd (liter per detik) dengan kemampuan Instalasi Pengolahan sebesar 3.610 Lpd.
Dengan jumlah penduduk saat ini lebih kurang 1.224.139 juta jiwa, kebutuhan air di Batam terus meningkat mencapai 3.259 Lpd.
“88 persen masyarakat Batam telah menikmati air secara optimal. Selisihnya adalah daerah stress area, yang kita bantu dengan pendistribusian air melalui tangki air,” terangnya.
Disebutkan, Batam memiliki 23 stress area yang tersebar merata di seluruh Batam karena kondisi topografi atau elevasi, sehingga tekanan tidak cukup untuk membawa air sampai ke titik tertentu pada elevasi yang tinggi.
“Dari sisi kapasitas jaringan, tengah dilakukan peremajaan pipa untuk meningkatkan coverage distribusi air hingga ke stress area. SPAM BP Batam bersama PT Air Batam Hulu dan PT Air Batam Hilir, melakukan penambahan instalasi dan perkuatan pipa,” papar Tuty.
Mohon Dukungan
Sementara itu, menanggapi imbas dari gangguan suplai air bersih di sejumlah wilayah di Kota Batam beberapa waktu lalu, Tuty kembali menyampaikan permohonan maaf.
“Kami menyampaikan kembali permohonan maaf kepada masyarakat luas, atas terjadinya gangguan suplai air yang tentu menganggu aktivitas warga Batam di sejumlah wilayah. Ini tentu menjadi atensi bagi kami,” ungkapnya.
Ia menyatakan, pimpinan BP Batam langsung melakukan respon dengan membentuk pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Di mana, saat ini aliran air telah kembali mengalir dan secara bertahap normalisasi air telah berjalan.
“Selasa lalu [24/01/2023], Kepala BP Batam memimpin rapat mendesak dengan jajaran BU SPAM dan PT Air Batam Hulu dan Hilir, mengenai langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan dan juga distribusi air,” beber Tuty.
Untuk memastikan ketahanan air jangka Panjang, BP Batam akan memaksimalkan kemampuan waduk yang ada guna menambah pasokan air bagi masyarakat Batam ke depan.
“Ditambahkan unit instalasi pengolahan air baru di Mukakuning dengan kapasitas 350 Lpd [dalam proses pembangunan], dan di tahun ini akan dibangun instalasi baru di Duriangkang sebesar 400 Lpd,” imbuhnya.
Dia menuturkan, BP Batam akan terus berupaya penuh menjalankan semua program ini sesuai dengan target pelaksanaan.
“Kami harapkan dukungan masyarakat, agar program ini dapat berjalan sesuai rencana,” pinta Tuty.
Ia juga berharap masyarakat dapat turut membantu pemerintah dalam menjaga daerah tangkapan air dan manajemen pemakaian air yang tepat, bagi ketahanan air ke depan.
“Pelaksanaanya tetap membutuhkan waktu dan butuh dukungan semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan sustainable development goals, khususnya ketahananan air Batam jangka panjang,” pungkasnya. (*)