BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam menindak tegas sambungan air ilegal (illegal connection) di kawasan Jodoh, Kota Batam, beberapa waktu lalu.
Tak main-main, BP Batam melalui Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) ikut menggandeng aparat penegak hukum dalam penindakannya.
Direktur BU SPAM BP Batam, Denny Tondano mengatakan, bahwa tindakan ini menjadi salah satu komitmen BP Batam untuk menekan angka kebocoran atau tingkat kehilangan air di Jodoh yang cukup tinggi.
Tidak hanya itu, lanjut Denny, langkah yang dilakukan merupakan tindak lanjut dari pertemuan BU SPAM BP Batam bersama seluruh stakeholder beberapa hari sebelumnya.
“Tiga hari terakhir tim sudah menelusuri sejumlah titik. Penindakan kali ini merupakan operasi gabungan dan ditemukan sejumlah sambungan ilegal. Sambungan ini sudah pernah beberapa kali diputus, tapi disambung lagi oleh oknum yang tak bertanggungjawab,” tegas Denny dikutip dari rilis BP Batam, Kamis (23/03/2023).
Ia menjelaskan, penindakan terhadap sambungan-sambungan ilegal tersebut juga selaras dengan arahan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, terkait ketersediaan air di Kota Batam.
Pasalnya, kata Denny, Kepala BP Batam menaruh atensi serius terhadap polemik yang mengakibatkan kurangnya suplai air ke masyarakat.
Sehingga, pihaknya pun terus berupaya menekan angka kebocoran atau kehilangan air dengan penindakan lanjutan di seluruh titik yang telah dipetakan.
Untuk tahap awal, SPAM Batam bersama aparat penegak hukum melakukan langkah persuasif ke masyarakat yang menggunakan sambungan ilegal.
“Minggu depan, kita bakal mengambil langkah hukum jika masih ditemukan illegal connection. Ini sebagai efek jera, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, air yang dialirkan ke masyarakat bisa kembali normal dan mengalir kencang,” tambahnya.
Dalam pemetaan yang dilakukan SPAM Batam terkait kebocoran atau tingkat kehilangan air, kawasan Nagoya dan Jodoh menjadi areal paling rawan.
Hal ini pun mendatangkan kerugian yang cukup signifikan. Meski sebetulnya, tingkat kehilangan air hampir merata di tiap kecamatan.
Oleh sebab itu, Denny mengimbau agar masyarakat dapat mengerti aturan hukum yang berlaku sehingga aliran air bisa maksimal ke depannya.
“Tingkat kehilangan air di tiap kecamatan angkanya hampir merata. Biasanya tergantung elevasi atau ketinggian suatu tempat dan jalur pipa yang ada. Semoga denga adanya penindakan ini bisa menambah flow [aliran] air ke masyarakat,” pungkasnya.
Angka Kehilangan Air
Dari catatan yang ada, angka kehilangan air di wilayah kerja SPAM Batam sekitar 18 persen. Dengan total kehilangan hampir 500 lt/dt.
Untuk kawasan Jodoh, tingkat kehilangan air pun mencapai 26 persen dan menjadi titik paling rawan dibandingkan daerah lain.
“Di Jodoh ini persentase kehilangannya cukup signifikan,” ujar Manager Komersial Unit Usaha SPAM Hilir, Misyar Yunanto di lokasi penindakan.
Sementara, salah seorang pedagang di lokasi penindakan mengaku tak mengetahui detail terkait aturan sambungan air yang digunakan.
Pedagang tersebut mengaku, dirinya tak tahu menahu tindakan yang dilakukannya dapat merugikan banyak orang.
“Kami juga baru nyambung. Ada orang nawarkan, jadi kami ikut saja,” ucapnya. (*)