BATAM – PT Makmur Elok Graha (MEG) resmi menjadi nakhoda untuk mengembangkan kawasan Rempang seluas 17 ribu hektare. Hal ini ditandai dengan Peluncuran Program Pengembangan Kawasan Rempang di Jakarta, Rabu, 12 April 2023 lalu.
Setelah resmi mengelola Kawasan Rempang, PT MEG tidak akan serta merta melupakan penduduk tempatan di Kawasan Rempang.
Komisaris sekaligus Juru Bicara PT MEG Fernaldi Anggadha mengatakan, pihaknya merupakan mitra dari BP Batam dan Pemko Batam dalam mengembangkan Pulau Rempang.
“Kita [PT MEG] bersama BP Batam dan Pemko Batam sangat memperhatikan, bagaimana kepentingan dari warga di sana,” ujar Fernaldi, dikutip dari siaran pers BP Batam, Jumat (28/4/2023).
Sehingga ke depannya, lanjut dia, PT MEG bersama BP Batam sudah menyediakan pemukiman terpadu. Di mana, dalam pemukiman tersebut akan dilengkapi dengan pasar modern, sarana olahraga, sekolah dan lainnya.
“Supaya skala ekonomi dari warga Rempang sendiri naik,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui saat ini, masyarakat Pulau Rempang hidup secara sporadik atau terpisah jauh dari satu keluarga dengan keluarga lainnya.
Begitu juga dengan pendapatan masyarakat dari berbagai profesi mulai dari nelayan hingga petani.
“Ini sudah kita akomodir dan kita persiapkan perencanaan terbaik untuk warga di sana, dan juga kita siapkan pusat pelatihan dan pendidikan. Supaya nantinya warga atau anak tempatan di Rempang Galang bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan Rempang,” jelas Fernaldi.
Ia menambahkan, pengembangan yang dilakukan di Pulau Rempang tak lain adalah untuk masyarakat Rempang itu sendiri. Sebab, PT MEG dan BP Batam tidak ingin masyarakat Rempang hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan ini.
“Sekarang sudah saatnya kita bangun Pulau Rempang dan kita pemain utamanya. Khususnya untuk masyarakat Rempang Galang,” imbuhnya.
Kawal Pembangunan Rempang
Sementara itu, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengajak seluruh pihak di Kota Batam, untuk bersama-sama mengawal jalannya pembangunan di kawasan Rempang, sejalan yang telah dicanangkan pemerintah.
“Semenjak launching, pulau ini mendapat perhatian khusus dari semua pihak, karena memang pengembangan pulau ini sudah dinanti,” ujar Ariastuty.
Kawasan tersebut, telah ditetapkan sebagai The New Engine of Indonesian’s Economic Growth Indonesia. Nilai investasi pengembangan kawasan mencapai Rp381 triliun dan akan menyerap lebih dari 300 ribu tenaga kerja.
Ia menyebut, sesuai arahan dari Kepala BP Batam, pengembagan kawasan Rempang ini harus lebih mengutamakan masyarakat Rempang sendiri dalam proses pembangunan ke depannya.
“BP Batam telah menyiapkan development plan kawasan Rempang sesuai arahan Bapak Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. Semoga akselerasi ini segera memberikan dampak positif bagi pengembangan daerah,” ungkapnya. (*)