BATAM – Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Kamaluddin mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian, terkait penangkapan Azhari David Yolanda, Sekretaris Komisi II DPRD Batam yang merupakan kader partai NasDem.
Hal ini disampaikannya, saat disinggung mengenai sikap Partai NasDem Kepri, terhadap salah satu kader terbaik mereka yang kini terjerat kasus narkoba itu.
“Kita masih menunggu hasil penyelidikan pihak Kepolisian. Apabila sudah ada penetapan dari Kepolisian, kalau memang keputusannya harus Pergantian Antar Waktu (PAW) karena langgar kode etik, ya itu harus kita lakukan,” tegasnya, Selasa (31/01/2023).
Terkait proses PAW dari jabatan Azhari sebagai anggota DPRD, Kamaluddin juga menyebut adanya kemungkinan kader lain atas nama Rival Pribadi yang akan menggantikan posisinya.
Untuk diketahui, kedua politisi dari Partai NasDem ini, maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) untuk DPRD Batam dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Sekupang dan Belakangpadang.
Pada proses penghitungan suara, diketahui Azhari David Yolanda memperoleh 6.151 suara, sementara Rival Pribadi memperoleh 3.915 suara.
“Posisinya Rival menjadi suara terbanyak kedua setelah David. Kalau di PAW, maka Rival yang akan naik,” paparnya.
Terpisah, jajaran Satresnarkoba Polresta Barelang akhirnya menetapkan Azhari David Yolanda dan rekan wanitanya Natasya, sebagai tersangka atas kepemilikan narkotika jenis sabu seberat 0,24 gram, dari sebelumnya yang disebut seberat 0,68 gram.
“Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kepemilikan narkotika. Kemarin disebut 0,68 gram karena itu adalah hitungan berat bruto. Maksudnya ditimbang sekaligus dengan plastik. Saat dihitung berat bersih hanya 0,24 gram,” ujar Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Lulik Febyantara di Mapolresta Barelang, Selasa (31/01/2023). (*)