BATAM – Batam dianggap kota yang tepat untuk berpromosi, karena Batam merupakan pintu masuk wisatawan mancanegara seperti dari Singapura dan Malaysia.
Untuk itu, Pemerintah Kota melalui Disbudpar Kabupaten Kudus mempromosikan Kopi Muria di acara Indonesia Tourism & Trade Invesment Expo (ITTE) Prioritas Batam, yang berlangsung di Mega Mall, Batam Center, 23-26 Februari 2023.
“Saya melihat satu pintu masuk [Batam] yang bisa menginfokan kepada wisman [wisatawan mancanegara] tentang produk kami,” ujar Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Tika, Kamis (23/02/2023).
Dijelaskan, Kopi Muria yang berasal dari Desa di Kawasan Gunung Muria Kudus itu memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian bagi kelompok pelaku ekonomi kreatif.
“Kopi Muria ini kopi khas lereng Pegunungan Muria yang merakyat, cita rasanya khas sekali dan cocok disajikan dengan olahan sederhana nan terjangkau,” ungkapnya sembari mengaku Kopi Muria menjadi komoditas unggulan Kabupaten Kudus.
Selain kopi muria, produk lain yang dipromosikan Disbudpar Kudus seperti kerajinan bordir icik, kerajinan dari batok kelapa dan bambu yang sudah di ekspor ke Malaysia dan Singapura.
“Kami juga mengenalkan jenang Kudus, dan potensi pariwisata kami terkenal wisata ziarah, tetapi kami juga mempunyai potensi daya tarik dan dikenalkan di luar Kabupaten Kudus,” terang Tika.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata yang membuka secara resmi kegiatan ITTIE Prioritas Batam, menyatakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam siap membantu pelaku pariwisata untuk mempromosikan produknya.
“Batam tempat yang tepat berpameran karena pada tahun 2019 Batam penyumbang wisman nomor dua setelah Bali, lalu Batam, kemudian Jakarta,” papar Ardi.
Kegiatan ini, lanjutnya, dinamakan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (Mice). “Dua juta wisman yang berkunjung salah satu tujuannya adalah MICE,” sebutnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara acara dari Furindo Artha Mas. Selain itu, Ardi turut memaparkan perkembangan Kota Bata di bawah kepemimpinan Wali Kota Muhammad Rudi, yang juga Kepala BP Batam.
Yang mana, Muhammad Rudi mendedikasikan Batam sebagai kota pariwisata. Terlihat dari infrastruktur yang tengah dikembangkan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
Di samping itu, Kota Batam mempunyai amenitas yang lengkap, seperti 268 hotel dengan 36.000 kamar, 1.067 kafe dan restoran, 12 pusat perbelanjaan, dan ragam destinasi wisata. Kemudian Batam mempunyai ragam atraksi baik atraksi alam, budaya, dan buatan.
“Doakan satu dua tahun ini Batam punya LRT [Lintas Rel Terpadu],” imbuh Ardi.
Selain wisata MICE, ia juga mengenalkan wisata yang ada di Batam, seperti wisata kuliner, olahraga, religi.
“Bapak Ibu sempatkan ke Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, masjidnya besar macam di Madina, dan Masjid Tanjak yang mengangkat kearifan lokal,” bebernya.
Sementara, Direktur Utama Furindo Artha Mas, Widia Zaskia menuturkan pameran di Batam merupakan pameran perdana di tahun 2023. Secara bersamaan, pameran juga berlangsung di Jogjakarta.
“Kami pameran di Batam setahun enam kali, karena Kota Batam kota yang tepat melakukan promosi dan pintu masuk Asia,” terang Tika.
Ia menambahkan, pada tahun 2022 lewat acara seperti ini menghasilkan Memorandum of Understanding (MoU) antara Provinsi Kalimantan Timur dengan Singapura. Adapun jumlahnya Rp37 miliar dari pembelian pisang kepok.
“Semoga MoU seperti itu ada lagi,” harapnya.
Diketahui, Kegiatan ini diikuti Disbudpar Batam; Disbudpar Kabupaten Kudus; Disbudpar Kabupaten Belitung Timur; Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Tulang Bawang Barat; serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. (*)