BATAM – Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat 65 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari 2023. Kasus tersebut mengalami penurunan dibanding Januari 2022, yang tercatat 85 kasus DBD.
Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kota Batam, Melda Sari mengatakan kasus DBD pada bulan Januari 2023 mengalami penurunan dari tahun lalu.
“Alhamdulillah, kasus DBD pada bulan Januari tahun ini mengalami penurunan, tercacat 65 kasus,” ucap Melda saat dihubungi melalui sambungan seluler, Rabu (15/02/2023).
Ia menyebutkan, upaya yang terus dilakukan pihaknya untuk pencegahan DBD dan penurunan angka kasus DBD yaitu, melakukan upaya penggerakan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M plus.
“Kita selalu beritahu kepada masyarakat untuk selalu melakukan kegiatan 3M plus yaitu menguras, menutup, mengubur dan ditambah cara lain seperti mengeringkan air di alas pot bunga, dan lain sebagainya,” terangnya.
Selain itu, mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam mengimplementasikan program Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J).
“Program ini melibatkan segenap anggota keluarga di rumah masing-masing melalui Puskesmas, lintas sektor, lintas program, kader dan lainnya. Untuk memantau dan memastikan tidak ada jentik di lingkungan masing-masing,” jelas Melda.
Upaya berikutnya, lanjut dia, segera bawa dan laporkan kepada Puskesmas terdekat apabila ada warga yang terkena penyakit DBD. “Terakhir, melakukan fogging di lingkungan perumahan dan melaksanakan Gerakan Serentak (GERTAK),” sebutnya.
Ia menilai, dengan kondisi cuaca yang mendukung untuk berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti maka sangat dibutuhkan kerja sama masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD.
“Bisa dilakukan dengan melakukan gotong royong massal di lingkungannya guna mencegah peningkatan angka DBD,” tutur Melda.
Adapun itu, ia juga menginformasikan untuk Februari 2023 ini, tercatat ada 23 kasus DBD di Batam. (Dwi Septiani)