BATAM- Sejumlah warga di Kota Batam, Kepulauan Riau terpaksa mengambil air dari saluran pipa kecil yang berada di pinggir jalan di kawasan Simpang Jam atau Flyover Laluan Madani, Batam Centre, Selasa, 20 Juni 2023.
Hal tersebut terpaksa mereka lakukan karena distribusi air ke rumah mereka terputus akibat adanya kebocoran dua pipa induk karena proyek pelebaran jalan.
Wargai Baloi Kolam, Firman mengatakan, ia terpaksa mengambil air dari saluran pipa di kawasan Flyover Laluan Madani karena air tidak mengalir ke tempat tinggalnya sejak beberapa hari lalu.
“Anak saya ada empat, jadi kalau untuk mencukupi kebutuhan air dalam sehari saya bisa angkut tiga kali,” kata Firman sembari mengisi galon air miliknya di saluran pipa tersebut.
Kebiasaan ini sudah ia lakukan selama beberapa bulan terakhir. Kendati hal ini cukup merepotkan baginya, Firman bersyukur air yang digunakan tersebut tak menimbulkan penyakit.
“Sebelum dipakai, airnya saya masak dulu. Sejauh ini tak ada yang sakit, semoga tetap aman,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga Bengkong, Deni menuturkan, dalam sehari ia biasa mengambil sebanyak 7-8 galon air untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
“Terpaksa saya ambil dari sini bang, karena air yang mengalir kerumah hanya saat tengah malam saja. Nanti jelang pagi, airnya mati lagi,” kata deni.
Sebelumnya, pipa distribusi air di jalur DK Ozon di depan Kepri Mall bocor pada Jumat, 16 Juni 2023.
Akibatnya distribusi air bersih sempat terhenti ke sejumlah wilayah di Kota Batam diantaranya yakni Bengkong, Jodoh, Nagoya, Seipanas, Seraya, Pelita, Melchem, Sengkuang, Batu Ampar, Batu Merah.
Kemudian kawasan Baloi Persero, Baloi Centre, Bengkong Palapa, Bengkong Langit, Bengkong Polisi, Bengkong Aljabar, Sei Panas Blok, Citra Buana Seraya dan sekitarnya.
Lalu, pada Minggu, 18 Juni 2023, kebocoran pipa tersebut telah selesai diperbaiki. Dengan rampungnya perbaikan pipa itu, aliran air bersih akan segera normal kembali.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam yang juga Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menuturkan, perbaikan aliran air ke sejumlah titik di Kota Batam terus berjalan. Rudi menegaskan dirinya bertanggung jawab atas masalah air ini.
“Sampaikan kepada masyarakat, saya tidak akan pernah lepas tanggung jawab dari masalah air ini,” kata Rudi saat menghadiri pembagian insentif RT/RW di daerah Batu Aji, Senin, 19 Juni 2023.
Menurutnya, pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di Batam tak berjalan beriringan dengan kapasitas kebutuhan air. Terlebih jumlah penduduk Batam dikatakannya saat ini telah mencapai 1,3 juta orang. Bahkan ia menuturkan penambahan penyambungan saluran air baru sudah mencapai 30 ribu.
“Maka salah satu yang harus kita selesaikan adalah bagaimana menambah pompa air dari DAM ke tempat pengaliran.
Oleh karena itu pihaknya terus menggesa pembangunan instalasi Water Treatment Plant (WTP) di waduk Sei Beduk.
“Kita sudah bangun WTP yang berkapasitas 500 liter per detik, mudah-mudahan tahun ini siap. Kalau ini siap maka aliran air akan lancar lagi,” kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya sudah memiliki program perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan air di Kota Batam. Akan tetapi, hal itu menurutnya berlangsung secara bertahap.
“Namun saya pastikan sampai saat ini tidak akan ada kenaikan (tarif air). Jadi Bapak dan Ibu tidak perlu khawatir,” kata Rudi. (Irvan Fanani, reporter HMS)