BATAM – Pengangguran di Batam menjadi salah satu faktor penyumbang angka kemiskinan yang terus meningkat tiap tahunnya. Dilansir dari data BPS Batam untuk angka kemiskinan secara year on year (yoy), Maret 2021-Maret 2022 mencapai 82.500 jiwa, sedangkan Maret 2020-Maret 2021 mencapai 77 ribu, dan Maret 2019-Maret 2020 mencapai 67 ribu.
Sementara, data BPS untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Batam per Agustus 2022 sebesar 9,56 persen yang merupakan angka tertinggi dari kabupaten/kota lainnya di Kepri. Bahkan untuk Indonesia, pada periode tersebut Kepri berada di posisi kedua tertinggi penyumbang pengangguran, setelah Jawa Barat.
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Aman menilai, bahwa pengangguran lokal di Batam itu tinggi disebabkan karena kurangnya kompetensi. “Pengangguran lokal di Batam itu tidak melengkapi dirinya dengan kompetensi yang sesuai dan diinginkan oleh perusahan,” ujar Aman saat di wawancarai melalui panggilan seluler, Rabu (11/01/2023).
Menurutnya, hal ini menjadi PR bagi pemerintah untuk memberdayakan pencaker lokal dengan cara meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu nanti.
“Caranya adalah dengan memberikan kesempatan pelatihan kepada pencari kerja, agar ketika peluang pekerjaan di Batam telah dibuka maka pencari kerja lokal itu memenuhi kualifikasi yang diiinginkan oleh perusahan,” terangnya.
Salah Satu Staff Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batam, Bidang Informasi Pasar Kerja dan Penempatan dalam Negeri yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa perusahaan lebih memilih tenaga kerja dari luar Batam karena keahlian dan kedisiplinan yang dimiliki.
“Soft skill pencari kerja lokal itu masih rendah. Bukan saya menjelekkan pencari kerja lokal ya, tapi memang itu keluhanan dari perusahaan. Selain itu kedisiplinan waktu, tenaga kerja luar Batam akan lebih disiplin terhadap waktu saat bekerja,” ungkapnya.
Upaya dari Disnaker untuk mengatasi masalah pengangguran di Batam, di antaranya dengan memberikan informasi-informasi perihal lowongan pekerjaan.
“Informasi-informasi lowongan pekerjaan itu kita sampaikan kepada mereka dan dapat diakses melalui situs Disnaker seperti web dan media sosial. Nanti juga dari perusahaan akan melapor ke kami bila membutuhkan tenaga kerja sesuai kebutuhan bidang yang perusahaan itu inginkan,” lanjutnya memaparkan.
Ia mengaku, Disnaker Batam juga tengah melakukan pendataan terhadap perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja pada bidang apa saja, dan barulah nanti diadakan pelatihan sesuai annggaran yang ada. (Dwi Septiani)