TANJUNGPINANG – Tanjungpinang merupakan salah satu kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang sudah terkenal dengan wisata sejarah dan budayanya.
Jika berkunjung ke Kota Tanjungpinang, Anda bisa menemukan ragam destinasi yang bisa dikunjungi, salah satunya Lorong Bintan, di Jalan Bintan Kota Lama.
Lorong tersebut punya sejarah masa lalu yang sudah dikenal sejak berdirinya Kerajaan Riau-Lingga.
Destinasi ini dikelola oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bertuah dan Cermin Indah, yang tergabung dalam Studio dan Cafe Anggrek.
Melly Hadi, salah satu pengelola mengatakan, pihaknya menawarkan paket wisata edukasi, kuliner khas Cina, hingga 26 spot foto di Lorong Bintan.
Untuk wisata edukasi, diberikan pengetahuan bagaimana mencintai lingkungan dan cara menanam anggrek dengan menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari limbah seperti kayu, pohon, dan lainnya.
“Salah satunya juga membuat media tanaman itu, potnya dari bahan-bahan limbah yang kita anyam dan dibentuk lebih menarik agar menjadi barang yang memiliki nilai jual cukup lumayan,” tutur Melly dikutip dari Diskominfo Tanjungpinang, Selasa (21/02/2023).
Di Lorong Bintan sendiri, lanjutnya, pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk membuat semacam relief. Ada 26 lukisan mural yang kini dapat ditemukan pengunjung di dinding-dinding rumah masyarakat di Lorong Bintan.
Ketika menyambangi Lorong Bintan, pengunjung dapat melihat mural keren yang terpampang di tembok rumah warga. Mural ini menggambarkan tentang kehidupan sosial masyarakat Tionghoa tempo dulu sampai sekarang.
Pengunjung bisa berpose seolah-olah berada pada masa lalu dengan memakai baju tradisional Tionghoa, seperti cheongsam dan hanfu, yang disewakan.
“Cukup membayar Rp25 ribu, kita bisa berfoto dan bergaya dengan nuansa kehidupan masyarakat Tionghoa tempo dulu,” sebutnya.
Selain itu, ada Studio dan Cafe Anggrek. Di cafe ini menawarkan berbagai kuliner khas Tionghoa seperti dimsum, gyoza, dan ada juga makanan lokal yang dikreasikan yaitu nasi goreng gonggong.
Kemudian, ada tradisi minum teh. Teh Cina disediakan dalam satu teapot dan dapat dinikmati bersama. Tradisi ini cocok untuk suasana kebersamaan, bersama keluarga maupun teman.
“Menu yang disajikan ini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan, yang menurut saya belum ada,” ucap Melly.
Studio dan Cafe Anggrek buka setiap hari, mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB, berlokasi di Jalan Merdeka, Kota Lama.
Di situ, juga menyediakan tempat untuk rapat, podcast, dan juga green screen yang bisa digunakan untuk menuangkan ide-ide kreatif masyarakat maupun mahasiswa.
“Kami juga ada toko belanja oleh-oleh makanan khas Tanjungpinang, yang bisa dibawa pulang wisatawan ke daerahnya,” tambahnya.

Wisata Penyengat
Untuk lebih mengenal sejarah dan budaya Kerajaan Melayu, Tanjungpinang memiliki Pulau Penyengat yang terkenal dengan peninggalan situs-situs sejarah pada masa Kerajaan Melayu Johor-Pahang-Lingga-Riau.
Penyengat juga terkenal karena di pulau kecil inilah asal muasal Bahasa Indonesia. Pulau yang menjadi tempat bagi Raja Ali Haji menciptakan gubahan syair Gurindam 12.
Kekayaan sejarah inilah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan, khususnya generasi zillenial (Z) untuk mempelajari perjalanan sejarah Kerajaan Melayu di Kota Tanjungpinang.
Dalam wisata edukasinya, wisatawan diperkenalkan dengan koleksi benda bersejarah yang ada di Museum, tetapi juga melihat jelas dan merasakan langsung pengalaman berkunjung ke tempat-tempat sejarah di Pulau Penyengat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri melalui Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata, Salman menyebut, setidaknya ada 46 situs cagar budaya yang ada di Pulau Penyengat.
Di antaranya Masjid Sultan Riau, Balai Adat Indera Perkasa, komplek Istana Kantor, Benteng Bukit Kursi, komplek Makam Engku Putri Raja Hamidah dan Pahlawan Nasional Raja Ali Haji.
“Pulau Penyengat ini bisa menjadi laboratorium pusat budaya dan sejarah. Pengunjung tak hanya sekadar berwisata, melainkan dapat belajar mengenai jejak perjalanan perjuangan masa lalu dan budaya Melayu,” ungkap Salman. (*)