JAKARTA – Hari kedua pertemuan tahunan para pemimpin Negara-negara ASEAN dengan Pemerintah Jepang (Konferensi Tingkat Tinggi ke-26 ASEAN-Jepang) yang digelar di Ruang Cenderawasih, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, 6 September 2023, menghasilkan kemitraan strategis komprehensif antara kedua pihak.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI), Retno Marsudi menyatakan, pada pertemuan itu diadopsi secara resmi kesepakatan membentuk kemitraan strategis komprehensif antara kedua pihak.
“Para leaders sepakat untuk secara resmi membentuk kemitraan strategis komprehensif yang tertuang dalam Joint Statement on the Establishment of the ASEAN-Japan Comprehensive Strategic Partnership. Dan joint statement ini diadopsi di dalam KTT ASEAN–Jepang kali ini,” ujarnya memberikan keterangan selepas mendampingi Presiden Jokowi pada acara tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, selain itu, terdapat tiga dokumen yang dicatat pada pertemuan tersebut, yaitu:
- Progress Report of the Revised Implementation Plan of the Vision Statement on ASEAN-Japan Friendship and Cooperation, berisi kemajuan implementasi Vision Statement on ASEAN-Japan Friendship and Cooperation;
- Future Design and Action Plan of an Innovative and Sustainable ASEAN-Japan Economic Partnership, berisi rencana kerja 10 tahun di bidang konektivitas siber, pengembangan sumber daya manusia, dan inovasi; serta
- ASEAN-Japan Economic Co-Creation Vision, berisi visi ekonomi kemitraan ASEAN–Jepang yang melibatkan pihak swasta, komunitas bisnis, dan akademisi. Jaga Situasi Kawasan
Menlu juga mengungkapkan bahwa pada KTT ini para pemimpin negara menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif di kawasan, khususnya di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan. Selain itu mendorong terjalinnya kerja sama antara ASEAN dan Jepang dalam sejumlah bidang.
“Kemudian mendorong kerja sama pembangunan infrastruktur hijau, konektivitas, transisi energi, dan ekonomi digital,” tambahnya.
Di samping itu, Menlu juga menyampaikan komitmen pendanaan dari Jepang untuk mendukung implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
“Jepang juga menyampaikan komitmen pendanaan sebesar USD100 juta untuk dukung implementasi AOIP melalui Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) 3.0. Jepang juga meluncurkan Comprehensive Connectivity Initiative pada saat bicara di ASEAN Indo-Pacific Forum,” lanjutnya.
Menurut Menlu Retno, para pemimpin sepakat untuk melakukan KTT peringatan 50 tahun kerja sama ASEAN-Jepang. “Insyaallah akan diselenggarakan pada bulan Desember tahun ini di Tokyo,” tandasnya.
Pada kesempatan itu selain Presiden Jokowi sebagai tuan rumah dan para pemimpin Negara ASEAN, juga hadir PM Jepang Fumio Kishida. (*)