JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bima Nandito Ariotedjo, mempertemukan dua pimpinan kepengurusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) untuk mengakhiri konflik yang selama ini terjadi.
Pada Rabu (19/4/2023) siang, disebutkan ia telah mempertemukan kubu Komjen (Purn) Oegroseno dan pihak Peter Laryadi yang sama-sama mengeklaim sebagai pengurus sah PTMSI. Oegroseno memimpin Pengurus Pusat (PP) PTSMI, di pihak lain ada Peter Layardi dengan Pengurus Besar (PB) PTMSI.
“Alhamdulillah telah terjadi kesepakatan antara Komjen (Purn) Oegreseno dan Pak Peter Layardi untuk menyerahkan sepenuhnya [sengketa kepengurusan PTSMI] ke Kemenpora, guna penyelesaian permasalahan dan persatuan tenis meja,” kata Menteri yang akrab disapa Dito Ariotedjo itu, melalui layanan pesan singkat seperti dikutip dari beritakosgoro1957.id.
Dengan kesepakatan itu, pihak Kemenpora segera menyatukan kedua kubu organisasi pembina cabang olahraga tenis meja ini melalui kesepakatan bersama. Penyatuan kepengurusan itu dianggap penting, demi menyiapkan atlet yang akan tampil di berbagai event internasional.
Konflik kepengurusan PTSMI berlangsung sejak 2012 lalu, setelah ada dua pihak – bahkan sempat menjadi tiga kubu – yang sama-sama mengeklaim sebagai pengurus sah.
Menteri Dito menjelaskan, pertemuan mediasi itu merupakan inisiatifnya sebagai menteri yang membidangi keolahragaan. Oleh karena itu, mengundang dua kubu yang berseteru untuk datang ke rumah dinasnya, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Demi menuntaskan persoalan tersebut, politisi muda Partai Golkar itu mengesampingkan waktu cuti lebaran yang dimulai pada hari Rabu dalam upaya mempertemukan dua kubu PTMSI.
“Akhirnya setelah sepuluh tahun lebih, organisasi tenis meja yang bersengketa bisa menemukan solusi,” ucap Menteri Dito. (*)