BINTAN – Lahan tempat pemakaman umum (TPU) Tanjunguban yang baru di kawasan hutan lindung Kecamatan Bintan Utara tengah menjadi sorotan, pasalnya ada dugaan oknum aparat yang ‘membekingi’ lahan tersebut.
Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi antara warga dan tim panitia pembentukan pemakaman bersama sejumlah pihak, di Ruang Rapat Kecamatan Bintan Utara, Selasa (21/02/2023) lalu.
Ketua RW 4 Kelurahan Tanjunguban Utara, Roberianto yang juga selaku anggota tim pemakaman Tanjunguban mengungkapkan, pada saat melakukkan koordinasi dan pengecekan lahan pihaknya kerap berhadapan dengan oknum aparat dari anggota Kepolisian.
“Kami sudah sering lakukan koordinasi di lapangan terkait TPU ini, namun selalu berhadapan dengan oknum aparat yang mengintimidasi,” terang Roberianto.
Ia menyebutkan, lahan yang seharusnya digunakan untuk masyarakat dan difungsikan untuk kepentingan umum harusnya mendapat dukungan dari pemerintah dan aparat penegak hukum.
“Yang kita butuhkan dukungan, namun saat di lapangan ternyata harus berurusan dengan aparat setiap akan melakukan koordinasi,” jelasnya.
Terkait keluhan tersebut, Kapolsek Bintan Utara Kompol Suwito yang turut hadir dalam rapat mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti hal itu dengan memanggil langsung oknum yang dimaksud secara pribadi.
“Saya sudah lakukan pemanggilan terhadap oknum yang bersangkutan, dan masalah ini dipastikan tidak akan terulang lagi,” ujar Suwito.
Ia menekankan, bahwa pihaknya berjanji akan mendukung penuh pembangunan TPU Tanjunguban yang baru karena merupakan fasilitas umum untuk kepentingan umat.
“Jika yang bersangkutan [oknum] masih terlibat lagi, maka akan kami sanksi secara pribadi maupun kedinasan,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Lanal Bintan dan POMAL yang juga mengikuti rapat mengaku akan mengawal pembangunan TPU Tanjunguban yang baru.
Diimbau, agar tim TPU maupun pemerintah Kabupaten Bintan dapat menyurati pihaknya jika di lapangan kembali ada ditemukan oknum yang mengintimidasi. (CR7)