JAKARTA – Pertamina memastikan belum mengubah/menaikkan harga harga Liquefied Petroleum Gas (LPG – elpiji) non-subsidi tabung 5,5 kilo gram (kg) dan 12 kg, kendati untuk empat jenis BBM yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex per 1 September 2023 sudah disesuaikan (naik).
Berdasarkan pengumuman resmi di situs Pertamina, hingga saat ini belum ada perubahan harga elpiji non-subsidi. Perubahan terakhir untuk harga elpiji non-subsidi tabung 5,5 kg dan 12 kg dilakukan pada 26 Juni 2023 lalu.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan, hingga 1 September 2023 belum ada perubahan harga untuk elpiji non subsidi. “Masih tetap untuk elpiji,” ucapnya kepada media Jumat, 1 September 2023.
Berdasarkan data Pertamina, berikut daftar harga elpiji non-subsidi untuk rumah tangga di tingkat agen di luar radius 60 km dari lokasi pengisian ( Filling Plant ), termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya angkutan/ ongkos kirim, yang berlaku efektif sejak 26 Juni 2023:
- Bright Gas 5,5 kg Rp100.000 dan Bright Gas 12 kg Rp206.000 per tabung, untuk wilayah:
Aceh; Sumatera Utara;
Sumatera Barat; Riau; Kepulauan Riau; Jambi;
Sumatera Selatan; Bengkulu; Lampung; Sulawesi Selatan; dan Sulawesi Tengah. - Bright Gas 5,5 kg Rp103.000 dan Bright Gas 12 kg Rp214.000 per tabung, untuk wilayah:
Bangka Belitung; Kalimantan Barat; Kalimantan Tengah; Kalimantan Selatan; Kalimantan Timur; Gorontalo; Sulawesi Utara;
dan Sulawesi Tenggara. - Bright Gas 5,5 kg Rp96.000 dan Bright Gas 12 kg Rp204.000 per tabung, untuk wilayah:
Banten; DKI Jakarta; Jawa Barat; Jawa Tengah; DI Yogyakarta; Jawa Timur; Bali; dan Nusa Tenggara Barat. - Bright Gas 5,5 kg Rp113.000 dan Bright Gas 12 kg Rp241.000 per tabung, untuk wilayah:
Kalimantan Utara. - Bright Gas 5,5 kg Rp123.000 dan Bright Gas 12 kg Rp261.000 per tabung , untuk wilayah:
Maluku dan Papua.
Elpiji merupakan gas hidrokarbon produksi dari kilang minyak dan kilang gas dengan komponen utama gas propane (C3H8) dan butane (C4H10). Di Indonesia, elpiji digunakan terutama sebagai bahan bakar untuk memasak. Konsumen elpiji bervariasi, mulai dari rumah tangga, kalangan komersial (restoran, hotel), hingga industri.
Di kalangan industri, elpiji digunakan sebagai bahan bakar pada industri makanan, keramik, gelas, serta bahan bakar forklift. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri aerosol serta refrigerant ramah lingkungan. (*)