BATAM – Masyarakat Batam masih terus mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi sejak awal tahun 2023. Tepat di hari pergantian tahun, pemadaman listrik terjadi sekira pukul 04.00 WIB di seluruh wilayah Kota Batam hingga Kabupaten Bintan, bahkan ada yang sampai 12 jam dari pukul 04.00-16.00 WIB, Minggu (01/01/2023). Dampak yang dialami tak hanya soal penerangan, namun suplai air, hingga aktifitas keberangkatan kapal ikut terganggu.
Meski sudah diinformasikan kepada publik terkait gangguan yang terjadi ada di sejumlah Gardu Listrik di Batam-Bintan dan mengaku sudah dilakukannya perbaikan, namun PT PLN Batam nyatanya masih harus melakukan pemadaman bergilir di hari kedua tahun 2023, Senin (02/01/2023).
Dari jadwal pemadaman yang dirilis, terlihat waktu pemadaman dimulai dari pukul 08.00-11.00 WIB dan pukul 13.00-16.00 WIB. “Jika terjadi pemadaman di luar jadwal maka dipastikan hal tersebut adalah gangguan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan atas kerja sama pelanggan diucapkan terima kasih,” begitu tertulis dalam jadwal tersebut.
Hal ini tentu saja memicu kekesalan banyak pihak di Batam. Tak sedikit masyarakat yang meluapkan keluhannya di laman media sosial masing-masing, maupun laman media sosial PLN Batam. Cecaran keluhanpun dalam bentuk sindiran mengingat sebelumnya pihak PLN Batam menggelar apel siaga kelistrikan jelang Natal dan tahun baru 2023 (Nataru), yang menjanjikan keamanan suplai listrik di masa Nataru.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi turut menyesalkan pemadaman listrik ini terjadi. “Tanya PLN saja. Sebelum Nataru kan sudah apel, katanya Natal aman, tahun baru aman, tapi paginya langsung ada masalah,” ucap Rudi yang ditemui usai apel gabungan pegawai Pemko Batam di Dataran Engku Putri, Batam Center, Senin (02/01/2023).
Ia menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi terkait pemadaman ini. “Kata beliau (pihak PLN Batam) nanti malam sudah selesai,” beber Rudi yang juga mengaku mengalami pemadaman listrik di rumahnya.
DPRD Batam Akan Gelar RDP
Anggota DPRD Batam Hendra Asman menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja PLN Batam. “Tahun baru seharusnya menjadi euforia bagi masyarakat, tapi justru malah dapat kado yang tidak menyenangkan dari PLN. Masyarakat galau karena pemadaman listrik panjang, banyak sekali aktivitas yang terganggu,” ujar Asman yang ditemui di Gedung DPRD Batam, Senin (02/01/2023).
Ia juga menyinggung terkait apel siaga kelistrikan yang memaparkan segala kesiapan untuk mengantisipasi lonjakan pemakaian listrik selama Nataru. “Apel siaga yang menunjukkan kesiapan dari pihak PLN malah jadi bumerang bagi PLN itu sendiri. Harusnya apel siaga digunakan untuk mengukur seberapa banyak atau cukup tidaknya daya yang dimiliki PLN untuk kebutuhan masyrakat,” terangnya.
Asman juga menuturkan, pihaknya akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) kepada PLN Batam. “Besok akan diadakan RDP kepada pihak PLN bagaimana tanggung jawabnya terhadap pemadaman listrik yang terjadi sejak 1 Januari hingga hari ini,” tutupnya. (Dwi Septiani / Pidi Yanti)