JAKARTA – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas, sebagai kunci sebuah negara berkompetisi dengan negara lain. “SDM unggul itu menjadi kunci daya saing bangsa,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, yang digelar di Auditorium BKKBN, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (25/01/2023).
Menurut presiden, semua negara saat ini saling berkompetisi dan bersaing di tengah situasi global yang tidak menentu. Semua negara bersaing dalam berbagai hal, mulai dari investasi hingga teknologi.
Oleh sebab itu, presiden meminta agar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik. Di antaranya, meningkatkan kualitas keluarga dan menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk.
“Saya meyakini 1,2 juta penyuluh yang ada di BKKBN plus pendampingnya mampu melakukan itu,” ucap Presiden.
Pencapaian BKKBN
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam laporannya menyatakan, pencapaian BKKBN dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk ditentukan tingkat fertilitas total atau total fertility rate (TFR) yang ditargetkan sebesar 2,1 pada tahun 2024 mendatang. TFR adalah jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya.
“Akan tetapi dari berbagai hasil pendataan dan juga survei, menunjukan bahwa hari ini angka itu sudah mendekati 2,1,” tambahnya.
Sedangkan untuk meningkatkan kualitas keluarga, salah satu yang dilakukan BKKBN melalui percepatan penurunan angka gagal tumbuh atau stunting. Saat ini, berdasarkan laporan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, angka stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen.
“Kalau mau mengejar [target] 14 [persen] artinya mesti turun 3,8 [persen] dua tahun ke depan. Tahun ini mesti 3,8 tahun depan mesti 3,8,” ungkap Menkes.
Turut mendampingi Presiden dalam Rakernas tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (*)
