JAKARTA – Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Prof. Dr. Jimly Asshidiqie menegaskan, Pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 memerlukan pengawasan parsitipatif masyarakat yang lebih luas, guna menjaga kredibilitas atau kepercayaan dalam agenda politik tersebut.
Hal itu disampaikannya pada acara Komunitas Debat Hukum (KDH) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FH-UMSU) yang digelar pada Sabtu siang di Medan. Acara dirangkai Seminar Nasional Menakar Kesiapan dan Antisipasi Menghadapi Politik Praktis: Politisasi SARA dan Money Politic dalam Pemilu Serentak 2024
Selain memberikan apresiasi ia juga mengajak para mahasiswa UMSU melakukan pengawasan partisipatif untuk menekan kecurangan-kecurangan pada Pemilu 2024, sehingga pemilu dapat berjalan lebih baik, jujur dan juga berkeadilan.
Dilansir dari IMBC News , Jimly mengemukakan, kegiatan dalam komunitas Debat Hukum FH UMSU sesungguhnya ajang belajar musyawarah. “Debat itu secara substantif sama artinya dengan musyawarah,” katanya seraya menekankan, “Karena debat adalah bagian mempertemukan perbedaan-perbedaan data, cara pandang, mau pun hal yang faktual lainnya.”
Lebih dari itu, sebut Jimly, debat juga dapat menjadi kegiatan untuk mempertemukan perbedaan-perbedaan kepentingan; Mulai kepentingan pribadi, keluarga dan juga kelompok. “Debat subtantif dapat mencarikan solusi atas perbedaan-perbedaan kepentingan, sebagaimana halnya pada politik praktis untuk memperoleh suatu kesepakatan dengan mengakomodasikan berbagai perbedaan kepentingan, termasuk membuat rambu-rambu atau aturan-aturan mainnya,” tutur dia.
Giliran Kepemimpinan
Jimly juga mengingatkan bahwa pemilihan umum, merupakan bagian untuk memastikan berjalannya undang-undang dan dipergilirkannya kepemimpinan. Oleh karena itu, jangan sampai kepemimpinan negara ini hanya dikekepi orang atau kelompok tertentu saja, apa lagi tanpa mengindahkan hak-hak demokrasi yang sesuai undang-undang dasar.
“Maka itu, semua pihak hendaknya turut mengawasi jalannya pemilu, sehingga nantinya membuahkan hasil pemilu yang berkualitas,” Jimly menekankan.
Seminar Nasional dengan moderator Amayani, juga menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidang ilmu masing-masing yaitu Feri Amsari SH MH LL M, Prof Adi Mansar SH M Hum, dan Dr Eko NAM Sihombing SH S Hum. (*)