JAKARTA – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menyatakan keprihatinan dan duka yang mendalam, terkait memburuknya situasi konflik di Gaza seiring dengan bertambahnya wartawan dan pekerja media yang tewas.
Berdasarkan laporan dari Committee to Protect Journalist, hingga 3 November 2023, setidaknya sudah 36 wartawan dan pekerja media yang tewas, sejak serangan Israel ke Gaza.
Melalui pernyataan pers yang disampaikan Sabtu, 4 November 2023 di Jakarta, PWI Pusat mengungkapkan, korban tewas wartawan dan pekerja media yang bertugas untuk menyampaikan laporan atas pembantaian warga sipil oleh tentara Israel, merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak dapat diterima akal sehat, karena bertentangan dengan prinsip dan spirit humanisme universal. Wartawan dan pekerja media sejatinya salah satu entitas yang wajib dilindungi sebagai mana tercantum dalam hukum Humaniter Internasional – wartawan yang bertugas di daerah konflik bersenjata, dianggap sebagai warga sipil dan harus dilindungi dari serangan militer di daerah konflik.
Persatuan Wartawan Indonesia, organisasi profesi jurnalis yang tertua dan terbesar di Indonesia, meminta para pihak yang terlibat dalam pertempuran di Gaza menahan diri dan harus melindungi para wartawan yang meliput konflik di Gaza, karena memiliki tugas mulia dalam menyampaikan kebenaran.
Persatuan Wartawan Indonesia meminta pimpinan media dan wartawan yang bertugas meliput konflik bersenjata di Gaza, untuk membuat persiapan yang matang dan mempertimbangkan langkah-langkah untuk meminimalisir risiko, agar tidak ada lagi korban jiwa di kalangan wartawan dan staf media.
Persatuan Wartawan Indonesia menyatakan ikut berduka yang mendalam dan berempati kepada keluarga wartawan dan pekerja media yang menjadi korban tragedi di Gaza. Semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada keluarga korban dalam menghadapi cobaan ini. (*)