BOGOR – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan realisasi investasi Indonesia pada 2022 mencapai Rp1.207 trilliun. Capaian tersebut melebihi target investasi yang dicanangkan sebesar Rp1.200 triliun. Menariknya, 53 persen investasi tersebut telah tersebar di luar Pulau Jawa.
“Jadi 2022 [sebesar] 53 persen investasi sudah berada di luar Jawa,” ujar Jokowi dalam pidato Rakornas Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia, di Sentul, Bogor, yang dikutip dari siaran langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/01/2023).
Jokowi mengatakan, dari total realisasi investasi tersebut sukses menciptakan lapangan kerja untuk 1,3 juta orang. “Sekali lagi investasi jadi kunci pertumbuhan ekonomi kita,” ucapnya.
Dalam situasi sulit saat ini, lanjutnya, investasi menjadi kunci sehingga perlu menjadi perhatian dalam merealisasikan investasi. Untuk itu Jokowi menekankan, agar perizinan investasi harus dilakukan secepat mungkin dan tidak ditunda-tunda.
Ia mengungkapkan, saat ini masih ada dua masalah besar dalam investasi yaitu, Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
“Dua hal ini yang masih jadi problem besar kita yang harus kita selesaikan dengan kecepatan. Saya minta segera selesaikan yang belum, jangan ditunda-tunda,” tegas Jokowi.
Di samping itu, ia juga mengingatkan kepala daerah agar hati-hati menghadapi 2023 karena masih banyak tantangan dari efek kondisi global. Meskipun, ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan tumbuh 5,2 sampai 5,3 persen.
“Ini sebuah prestasi yang sangat baik sekali karena di kuartal III kita bisa tumbuh 5,72 persen, dibandingkan dengan negara-negara lain. Meskipun kita bisa melalui tahun turbulensi ekonomi di 2022, hati-hati tahun 2023 ini masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi kita, juga bagi ekonomi global, hati-hati,” lugasnya mengingatkan. (*)