JAKARTA – Run4U, kegiatan charity tahunan yang diadakan Profesional dan Usahawan Katolik-Keuskupan Agung Jakarta (PUKAT KAJ), kembali diselenggarakan. Acara ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan jasmani dan rohani melalui olahraga, juga memberikan welas asih, bela rasa, dan berkat bagi sesama yang membutuhkan, khususnya para pengungsi.
Hal tersebut diungkapkan Romo Martinus Dam Febrianto dalam konferensi pers di ruang Maria-Josep, Gereja Katedral Jakarta, Jumat, 9 Juni 2023.
Wilayah Keuskupan Agung Jakarta saat ini menampung sekitar 6.000 pengungsi dari berbagai negara seperti Afghanistan, Somalia, Sudan, Irak, Iran, dan Eritrea. Mereka telah meninggalkan tanah kelahiran karena alasan persekusi yang mereka alami.
Para pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di Jakarta seperti Tebet, Pasar Minggu, Kebayoran, Grogol, Ciputat, Serpong, dan Kalideres. Selain hidup tanpa kepastian mengenai masa depan, sebagian dari mereka juga menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar setelah berada di Indonesia dalam jangka waktu yang lama.
Disebutkan, Lembaga Daya Dharma (LDD) Keuskupan Agung Jakarta dan Jesuit Refugee Service (JRS) Jakarta telah memberikan berbagai pelayanan kepada para pengungsi, termasuk peningkatan kapasitas dan keterampilan serta pembagian sembako.
“Dalam dua tahun mendatang, JRS berkomitmen untuk terus melayani para pengungsi luar negeri di Jakarta. Namun, pelayanan ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit,” ujar Romo Martinus Dam Febrianto.
Kebutuhan Dana
Selama tahun 2023, ujar Romo Martinus Dam Febrianto, JRS membutuhkan dana sebesar Rp773.360.054,00 untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar pengungsi seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, layanan kesehatan darurat, advokasi, koordinasi, dan peningkatan kapasitas staf. Jika dihitung dengan kebutuhan tahun 2024, jumlahnya menjadi Rp 1.634.888.111,00.
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo yang hadir konperensi pers, memberikan apresiasi atas inisiatif dan penyelenggaraan Run4U 2023. Acara tahunan ini bukan hanya sekadar kegiatan olahraga, tetapi juga merupakan kegiatan amal dalam membantu para pengungsi.
Dana yang terkumpul dari acara ini akan disalurkan melalui LDD dan Jesuit Refugee Service (JRS), yang merupakan lembaga gerejawi dalam memberikan pelayanan kepada pengungsi yang dijalankan oleh Serikat Jesus.
Run4U 2023 menargetkan sebanyak 3.500 orang peserta dan akan diselenggarakan dengan konsep Hybrid. Konsep ini menggabungkan elemen dari Run4U 2018 dan 2019 yang hanya diadakan dalam satu hari dan satu lokasi, dengan Virtual Run4U 2021 dan 2022 yang berlangsung selama dua bulan dan dapat diikuti peserta dari mana pun, termasuk luar negeri.
Ketua Panitia Run4U 2023, Ken Prita Sitasari WS menjelaskan, pemilihan konsep Hybrid ini bertujuan menjangkau lebih banyak orang dari berbagai usia, latar belakang, dan lokasi. Dengan kampanye yang berlangsung selama hampir tiga bulan, diharapkan bisa menggalang donasi yang dibutuhkan LDD dan JRS.
Pendaftaran untuk peserta Run4U 2023 telah dibuka sejak 1 Juni 2023. Kegiatan ini secara garis besar terbagi menjadi dua kategori, yaitu Pejuang Donasi dan Pejuang Kilometer. (*)