BATAM – Pemerintah Kota Batam terus mendukung kebijakan pemerintah pusat. Salah satunya melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin usai menghadiri secara virtual Rakor Pusat dan Daerah Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dari Kantor Wali Kota Batam, Selasa (11/4/2023).
“Pemko Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi mendukung penuh Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Di mana curahan tersebut, Kota Batam berhasil capai pengadaan melalui Aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan atau SIRUP, capai 100 persen,” ujar Jefridin.
Menurutnya, program tersebut guna meningkatkan minat masyarakat dalam mencintai produk buatan dalam negeri terutama yang berasal dari Usaha Mikro Kecil.
“Maka dari itu Kemendagri bersama Kepala LKPP menerbitkan Surat Edaran Tentang Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Daerah, yang kini kita terapkan di lingkungan Pemko Batam,” terangnya.
Jefridin menyampaikan, ke depan pihaknya akan terus mendorong produk lokal serta produk-produk unggulan daerah ke dalam e-katalog lokal, mendorong pengusaha lokal agar menghasilkan produk yang berkualitas, serta APBD diprioritaskan untuk belanja produk-produk dalam negeri.
“Ditekankan pesan dari Bapak Presiden agar APBN dan APBD diprioritaskan untuk produk-produk dalam negeri, dan dituntut untuk meningkatkan produk dalam negeri yang berkualitas dengan desain dan branding yang bagus, sehingga kita perlu dorong betul UMKM kita agar produknya berkualitas,” jelas Jefridin.
Ia menambahkan, semua ini merupakan usaha bersama yang nantinya akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri terutama Batam yang semakin baik, masyarakat sejahtera.
Dalam sesi tanya jawab, Pemko Batam mengajukan dua pertanyaan terkait e-katalog kepada pemerintah pusat melalui zoom meeting. Di antaranya masukkan dalam rangka mempercepat penyediaan untuk tidak harus ada bukti yang masih menggunakan offline.
Kedua, terkait dengan konstruksi agar dapat meningkatkan transaksi dari belanja e-katalog konstruksi. Karena selama ini di Batam hanya melakukan transaksi barang, dengan jumlah belanja e-katalog lokal sebesar Rp215 miliar dengan UMKM sebanyak 1.142 pelaku.
“Kalau transaksi e-katalog konstruksi dapat kita lakukan maka jumlah belanja kita akan meningkat secara drastis, dan memberikan dampak luar biasa positif pada perekonomian Kota Batam,” ungkapnya. (*)