BATAM – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 21 Batam, kian mengkhawatirkan. Sebab, lokasinya yang berada di atas perbukitan itu dikelilingi tanah yang terus tergerus akibat longsor karena tidak adanya batu miring.
Terlebih, kondisi cuaca Batam belakangan ini yang sering diguyur hujan, hingga menyisakan sedikit tanah yang sebagian besar sudah mendekati sisi badan bangunan sekolah. Dikhawatirkan sekolah di Bukit Smart, kawasan Kabil, Nongsa itu akan roboh.
Dari pengakuan Kepala Sekolah SMA N 21 Batam, Dwi Sulistiyani, terdapat lima titik longsor yang mengancam yakni, di bawah toilet siswa, di bawah Lab Fisika, di bawah rumah dinas, di jalan tanjakan paling ujung, dan di belakang ruang kepala sekolah.
“Yang paling mengkhawatirkan di bawah toilet karena sudah tergerus parah di situ, dan di jalan tanjakan paling ujung karena di sampingnya adalah rumah penduduk,” terang Dwi, Jumat (03/03/2023).
Sejak berdiri Januari 2018 lalu, ia tak menampik bahwa tanah sekeliling bangunan sekolah tersebut kerap menjadi langganan longsor terutama saat hujan deras terjadi. Walaupun, saat ini masih belum mengganggu aktivitas proses belajar mengajar di sekolah.
“Namun ini sudah meresahkan warga sekitar karena berimbas kepada mereka yang bermukim di sekitar bawah sekolah, di mana tanah longsor ada yang masuk ke rumah mereka. Bahkan pernah menimbun mobil Pak RW dan motor milik warga,” paparnya.
Longsor terakhir, lanjutnya, terjadi sekitar Selasa (28/02/2023) malam. Saat itu Batam memang tengah diguyur hujan berkepanjangan yang menyebabkan banjir di mana-mana, termasuk longsor.
Terkait hal tersebut, Dwi sudah melakukan upaya melaporkan ke Komite Sekolah, Dinas Pendidikan Kepri, Anggota Dewan, hingga perusahaan sekitar untuk membantu pembuatan batu miring.
“Kalau hanya berharap ke pemerintah, anggarannya kan terbatas. Untuk itu saya berharap ada bantuan CSR dari perusahaan sekitar Kabil ini. Semoga bisa segera terpasang batu miring agar tidak membahayakan sekolah maupun warga sekitar,” ungkap Dwi. (*)