KEPRI – Realisasi investasi di Kepulauan Riau (Kepri) selama dua tahun kepemimpinan Gubernur Ansar Ahmad, tepatnya sejak tahun 2021 hingga triwulan III tahun 2022, menunjukkan masih tingginya kepercayaan investor untuk berinvestasi di Kepri.
Ansar menyebutkan, hal ini dibuktikan dengan eksisnya para investor di tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepri, yakni KEK Galang Batang, KEK Nongsa Digital Park, dan KEK Batam Aero Technic. Ditambah ada tiga kawasan perdagangan bebas di Kepri atau Free Trade Zone (FTZ) yang meliputi Batam, Bintan, dan Karimun.
“Semangat mendorong investasi ke Kepri sudah menjadi prioritas kita sejak Awal. Berbagai diskresi dan kemudahan telah diberikan kepada calon investor melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menarik minat investasi di Kepri,” ujar Ansar yang dikutip dari Diskominfo Kepri, Sabtu (21/01/2023).
Berdasarkan data DPMPTSP Provinsi Kepri dalam periode 2021 hingga triwulan III 2022 itu, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), realisasi investasi Kepri mencapai Rp38,24 triliun dengan total lebih dari 10 ribu proyek.
Dirincikan, pada tahun 2021 realisasi investasi PMA di Kepri mencapai USD1.043 juta atau Rp15,24 tiliun dari 2.383 proyek, dan realisasi investasi PMDN senilai Rp9,77 triliun dari 5.007 proyek.
Sedangkan untuk tahun 2022 sampai dengan triwulan III, realisasi investasi PMA senilai USD660 juta atau Rp9,47 triiun dari 1.286 proyek. Kemudian realisasi PMDN mencapai Rp3,76 triliun dari 1.388 proyek.
Dengan capaian realisasi investasi tersebut, Kepri pun dilirik Pemerintah Pusat untuk dijadikan salah satu dari 13 provinsi di Indonesia yang memuat proyek investasi dalam penyusunan Peta Peluang Investasi (PPI) proyek prioritas strategis, oleh Kementerian Investasi/BPKM pada Agustus 2022 lalu.
Selain itu, Kemenko Perekonomian saat ini juga tengah menyiapkan masterplan pembangunan Kepri yang berbasis potensi daerah di 7 Kabupaten/Kota, yang diharapkan ke depan Kepri akan menjadi lokomotif investasi di Indonesia. (*)
Sumber: Diskominfo Kepri