BATAM – Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Barelang Batam meningkatkan program pembinaan yang ada, bekerja sama dengan pihak-pihak swasta dan pengusaha dalam rangka membantu permodalan warga binaan.
Kepala Lapas Kelas II A Barelang Batam, Bawono Ika mengatakan, pembinaan yang ada di lapas ini dibagi menjadi dua yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian.
Dijelaskan, pembinaan kepribadian adalah proses pembinaan warga binaan lapas dengan cara kegiatan siraman rohani yang berkaitan langsung dengan keagamaan dan spiritual warga binaan.
Pembinaan kesadaran terhadap agama dan kepercayaan masing-masing itu diperlukan, agar warga binaan bisa sadar akan kesalahan dan tindakan yang pernah mereka lakukan di masa lalu.
“Tujuannya lebih untuk membuat warga binaan ini bisa taubat dan tidak mengulangi kesalahan atau tindakan kejahatan lainnya, yang menyebabkan mereka terjerumus ke dalam dunia kriminal,” ujar Bawono yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (07/02/2023).
Sementara untuk pembinaan kemandirian, mencakup program pendidikan keterampilan dan bimbingan kerja. Pada aktivitas pembinaan ini, warga binaan akan dikembangkan potensi, bakat dan minatnya.
“Pengembangan ini ditujukan agar warga binaan memiliki keahlian,” ucapnya.
Pada kegiatan pembinaan kemandirian, lanjutnya, yang dilakukan meliputi pembuatan handicraft, pembuatan soya, pembuatan roti, serta mebel.
“Ke depannya kita juga akan menambah kegiatan pembinaan ini seperti laundry. Untuk pembuatan roti, nanti kita bakal buat seperti Roti O. Kita juga akan tambahkan kegiatan budidaya ikan nila dan bekerja sama dengan TBI,” terang Bawono.
Di samping itu, ia mengaku akan kekurangan terhadap warga binaan Lapas Barelang, yakni minimnya pelatihan.
“Sebelumnya sempat ada beberapa kali pelatihan, cuma memang untuk pelatihan ini bersumber dari anggaran atau dari pihak-pihak swasta yang mengadakan. Sedangkan untuk tahun ini, baru ada satu paket pelatihan saja,” ungkapnya.
Ia menuturkan, sudah meminta kepada pemerintah daerah supaya LPK-LPK juga membantu untuk melatih warga binaan agar mereka memiliki keahlian dan tersalurkan.
“Jadi bukan hanya pelatihan saja tetapi kalau bisa langsung sekalian produksi di sini. Kalau hanya dilatih tapi tidak untuk di produksi ya nanti lupa lagi,” papar Bawono.
Untuk masalah produksi sendiri, menurutnya di Lapas sudah ada beberapa yang berjalan seperti produksi soya, tempe, handicraft, kerajinan-kerajinan tangan dalam membuat tanjak dan miniatur.
“Kita juga pasarkan produksi ini secara online. Dalam waktu dekat ini kami juga akan bekerja sama dengan koperasi untuk membantu permodalan. Jadi koperasi itu yang men-support modalnya, dan mereka [warga binaan] nanti yang produksi,” jelasnya lagi.
Intinya, sambung Bawono, kami berusaha ke depannya untuk warga binaan bisa lebih aktif bekerja supaya pikiran negatifnya itu hilang.
“Kami juga sedang berkomunikasi dan meyakinkan pihak-pihak swasta dan pengusaha agar bisa men-support kegiatan yang ada di lapas ini,” tutup Bawono.
Diketahui, jumlah warga binaan yang ada di Lapas Barelang saat ini berjumah 1.104 orang. Untuk fasilitas terdiri dari bangunan kantor permanen, tembok keliling dan pos jaga atas, enam bangunan blok hunian (a,b,c,d,e,dan f), bangunan straff cell, poliklinik, Masjid, Vihara, Gereja, aula serbaguna, dan lapangan olahraga serbaguna. (Dwi Septiani)