JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, menyatakan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik TNI AD yang sedang melaksanakan tugas negara di Papua.
Rentetan peristiwa penyerangan oleh Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) terhadap para prajurit TNI-Polri di Papua beberapa waktu belakangan, khususnya yang baru saja terjadi terhadap prajurit Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang melakukan operasi pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4/2023), menjadi bukti kebiadaban KSTP yang terus menerus meneror masyarakat maupun alat negara yang sedang bertugas.
Untuk itu, Kasad memerintahkan seluruh jajaran TNI AD menyiapkan pasukan guna mendukung segala bentuk tugas operasi sesuai kebijakan Panglima TNI.
TNI AD juga akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem pembinaan latihan bagi prajurit dan satuan yang akan ditugaskan operasi militer, serta mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), serta wewenang dan tanggung jawab yang ada pada TNI AD.
Sedangkan Anggota Komisi-I DPR RI, Dave Akbarshah Fikarno mengatakan, tidak bisa tidak TNI segera tuntaskan operasi menumpas kelompok kriminal bersenjata di Papua ini.
Melalui postingan YouTube, anggota Fraksi Partai Golkar ini mengingatkan kembali penegasannya. “Sejak awal saya katakan, TNI harus bertindak tegas memberantas teroris ini. Mereka jelas-jelas memberontak yang wajib dilumatkan dari Bumi Pertiwi,” Dave menekankan.
Menurut Dave Laksono yang juga Ketua Umum Kosgoro 1957, mereka tidak peduli dengan HAM (Hak Asasi Manusia) siapapun. Dan selalu menggunakan isu-isu tersebut untuk kepentingan sparatis. “Para pendukung KSPT pelaku pelanggaran HAM berat,” ucapnya.
Kronologi Penyerangan
Sementara Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, mengungkapkan kronologi peristiwa prajurit Satgas Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat operasi pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37 tahun).
Penyerangan terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sore.
Akibat penyerangan itu, satu prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), Pratu Miftahul Arifin, gugur.
Julius mengatakan, peristiwa penyerangan itu terjadi ketika Satgas Yonif Raider 321 sedang mendekati posisi penyandera Philips.
“Dari Satgas [Yonif Raider 321] mencoba menyisir mendekati posisi dari para penyandera [KKB], kemudian ada serangan dari mereka,” terang Julius saat konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).
Akibat penyerangan itu Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang dengan kedalaman 15 meter. Setelah itu, terjadi serangan lanjutan dari KKB terhadap Satgas Yonif Raider 321.
“Ketika [prajurit] mencoba untuk menolong [Pratu Miftahul], [mereka] mendapatkan serangan ulang,” ujar Julius seraya membantah kabar yang menyebutkan ada enam prajurit gugur akibat penyerangan susulan itu.
Kondisi prajurit lain yang mendapatkan serangan susulan itu masih didalami. (*)