JAKARTA – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres RI) HR Agung Laksono mengapresiasi pemikiran dan tindakan serta kebijakan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terus mendorong, mendukung dan meningkatkan minat investor membuka dan mengembangkan usaha di sektor pariwisata, khususnya di Pulau Bintan. “Saya salut atas sambutan, pemikiran dan upaya Gubernur Bapak Ansar Ahmad dalam memberi perhatian dan semangat serta dukungan kepada para investor yang membuka dan mengembangkan Bintan, menjadi destinasi wisata internasional,” katanya Sabtu, 30 September 2023.
Mengambil tempat di The Sanchaya Bintan salah satu fasilitas akomodasi bintang lima di Bintan Resort Cakrawala, Kabupaten Bintan, Agung Laksono didampingi Mark Wee Liang Yee, Executive Deputy Chairman II, Chief Executive Officer & Non-Independent Executive Director bertemu Gubernur Ansar Ahmad, bicara nonformal berbagai hal terkait sektor pariwisata di Kepulauan Riau (Kepri).
Bintan termasuk dalam jajaran pulau wisata di Kepri, karena terdapat banyak pilihan tempat yang memiliki keindahan dan kecantikan alam. Menjadikan Bintan salah satu destinasi wisata unggulan, sejauh ini sudah cukup baik. Untuk itu jika ada investor berniat makin mengembangkan usaha yang sudah ada, menurut Agung, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten sesuai janji Gubernur Ansar Ahmad akan selalu didukung dan dibantu.
Sumber Pendapatan
Dikatakan, bagi pemerintah provinsi dan kabupaten, pariwisata menjadi salah satu sektor sumber pendapatan asli daerah, sekaligus bisa meningkatkan sumber penghasilan masyarakat. Para investor yang telah membuka berbagai usaha untuk melayani para wisatawan di Pulau Bintan ini pun, telah memberi lapangan dan kesempatan pekerjaan masyarakat setempat.
“Bahkan pak gubernur tadi minta bantuan disampaikan ke pemerintah pusat, agar menurunkan biaya visa dan mempercepat proses pelayanan keimigrasian. Hal itu mengingat Bintan dan destinasi wisata lain di Kepulauan Riau menjadi tujuan favorit wisatawan asing khususnya dari Singapura,” tambahnya.
Untuk itu Landmarks Berhard salah satu investor dari Malaysia yang kini sudah berinvestasi sejak 2014 di Bintan, sedang merancang menambah bidang usaha perumahan dan fasilitas layanan para turis. Upaya yang sedang dilakukan untuk meningkatkan status perusahaan, menjadi pemain terdepan di sektor gaya hidup, yang berfokus pada resor, perhotelan dan kesehatan (wellness) di kawasan Asia Tenggara.
Landmarks Berhad, perusahaan pengembang properti asal Malaysia mengembangkan area wisata terpadu Treasure Bay Bintan (TBB), Kepulauan Riau.
Agung Laksono yang telah diangkat untuk meduduki jabatan Non-Executive Deputy Chairman I, Independent Non-Executive Director di Landmarks Berhard berharap, perusahaan yang sudah dicatat Pasar Utama Bursa Malaysia Securities Berhard di bawah sektor perhotelan yang meliputi segmen Perusahaan Perhotelan dan Kesehatan, serta Pengembangan Resor dan destinasi ini, akan terus meningkatkan investasi di Bintan.
Saat ini Landmarks Group telah mendirikan dan mengoperasikan Treasure Bay Bintan. Resor 338 hektare, berada di tepi laut, menyediakan fasilitas dan melayani secara terintegrasi aktivitas wisatawan di bidang kesehatan, rekreasi, budaya, perumahan, dan komersial.
Perusahaan ini juga telah membangun
Crystal Lagoon. Laguna air laut ini sarana rekreasi terluas di Asia Tenggara. Luasnya setara 50 kolam renang ukuran Olimpiade. Sehingga Crystal Lagoon menjadi ikon Bintan destinasi wisata dunia.
Group perusahaan ini juga mengembangkan Pertanian Organik. Tujuannya selain menyediakan produk organik, juga plot pertunjukan bagi para wisatawan bisa
melihat dari dekat lebih 80 spesies tanaman.
Kebun pameran ini bahkan telah memperoleh akreditasi IFOAM pada Oktober 2018. IFOAM – International Federation of Agriculture Movement. Sertifikasi ini penting karena berarti produk pertanian organik Treasurebay Organic Park telah mencapai standar organik Uni Eropa.
Pengalaman Berkemah
Sedangkan Natra Bintan, yang dikelola Tribute Portfolio adalah, fasilitas yang menggabungkan pengalaman berkemah terbaik di alam dengan kemewahan kamar hotel untuk pengalaman ‘glamping‘.
Landmarks Group juga mendirikan ANMON yang memiliki 100 tenda glamping mewah. Wisatawan bisa menikmati perpaduan kenyamanan dan gaya untuk pengalaman berkemah di padang pasir yang autentik, tetapi dekat dengan Crystal Lagoon yang tersohor bagi warga Singapura.
Nihil Masalah Tanah
Agung Laksono menegaskan, Bintan dengan status kawasan khusus pariwisata, nihil masalah pembebasan tanah. Seluruh hak kepemilikan tanah antara warga setempat dengan pemerintah sudah dibereskan.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini juga mengapresiasi pemberian bea siswa untuk pendidikan tinggi studi kepariwisataan bagi warga Bintan.
Bintan juga sudah memiliki Bandar Bintan Telani. Terminal khusus ini melayani angkutan penyeberangan laut langsung ke Tanah Merah Singapura. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam pelayaran feri Bintan-Singapura.
Ada empat unit feri berkapasitas sekitar 300 penumpang milik perusahaan asal Singapura. Di Bandar Bintan Telani juga disediakan pelayanan keimigrasian visa on arrival.
Selain menaiki ferry, menuju Bintan Resort bisa dicapai sekitar 60 menit jika menaiki kendaraan bermotor dari Bandar Udara (Bandara) Internasional Raja Haji Fisabilillah di Tanjungpinang. Untuk waktu penerbangan dari Jakarta ke Tanjungpinang sekitar satu jam 35 menit, lebih singkat dibandingkan ke Bali satu jam 50 menit. (*)