JAKARTA – Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendorong dan mengarahkan para mahasiswa, agar menjadikan digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan dan kebutuhan primair. Dengan budaya sistem digital, kita bisa menyederhanakan kompleksitas, sehingga dapat lebih cepat dan mudah memecahkan masalah.
Hal tersebut disampaikan pada kuliah umum kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasisws Baru (PKKMB) Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI K-57) di Kampus Jl. Kahfi II Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis, 4 September 2024. Sebanyak 350 mahasiswa baru mengikuti PKKMB yang mengambil tema Menciptakan Mahasiswa Yang Berkarakter Religius Dan Nasionalis Di Era Digital.
Menurut Bang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil sejak diperkenalkan menjadi Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, digitalisasi telah ia terapkan saat menjadi Gubernur Jabar 2018-2023. Dengan digitalisasi, sebagai seorang kepala pemerintahan provinsi, bisa berkomunikasi dan berinteraksi sampai ke aparat di tingkat Rukun Warga (RW). Dengan demikian gubernur bisa ngobrol langsung dengan mereka. Tanpa digitalisasi tidak mungkin ia bisa serentak terhubung dengan 85 ribu RW di seluruh wilayah Jabar.
Bang Emil yang juga Fungsionaris Kosgoro 1957 menyatakan, pilihan mahasiswa kuliah di IBI K57 tepat, karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk menyongsong Indonesia Maju 2045, mereka yang memiliki kemampuan dan keahlian ilmu serta memahami sekaligus melaksanakan digitalisasi.
Diingatkan, jika saat ini ekonomi Indonesia berada di ranking 16 dari 200 negara di dunia, maka pada 2045 akan melonjak jadi negara yang memiliki tingkat ekonomi keempat, setelah China, Amerika Serikat dan India.
Bang Emil juga berharap IBI K57 segera meningkat menjadi universitas, seperti diharapkan Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957, DR. dr. HR Agung Laksono dan Ketua Yayasan DR. Rambe Kamaruzaman.
Acara yang berlangsung di kampus yang dikenal masyarakat Kampus Oranye, juga menghadirkan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, DR. Dave Akbarshah Fikarno Laksono, ME, selain dosen tamu dari Universitas Malaysia Kelantan, Prof. Madya DR. Ashlizan bin Razik.
Dari STIMA
Menurut Rektor IBI K57 Dr. Haswan Yunaz, lembaga pendidikan tinggi ini berawal dari Sekolah Tinggi Manajemen (STIMA) Kosgoro. Sejak tahun 1990 institusi pendidikan ini berupaya menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dalam manajemen, akuntansi dan komunikasi berbasis ICT ( information and communication technology ), memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan nilai TOEFL minimal 450, dan jiwa kewirausahaan ( entrepreneur ).
Pada tahun 2012 STIMA KOSGORO berubah nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika KOSGORO 1957 (IBI-K57).
Lembaga pendidikan ini telah menawarkan program studi (prodi) yang telah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan menjamin kualitas pendidikan yang tinggi.
Sedangkan kampusnya sudah dilengkapi fasilitas modern seperti laboratorium komputer, perpustakaan digital, dan ruang kelas yang nyaman, mendukung proses belajar mengajar yang efektif.
Ada tiga fakultas di IBI K57, yakni Fakutas Ekonomi, dengan program studi (prodi), Manajemen S-2; Manajemen S-1 dan Akuntansi S-1.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan prodi Administrasi Bisnis S-1; Komunikasi S-1.
Fakultas Ilmu Komputer dengan prodi: Teknik Informatika S-1; Sistem Informasi S-1.
Selain di Jagakarsa, IBI K57 yang diharapkan tahun depan menjadi universitas, juga memiliki kampus di Jelambar, Jakarta Barat yang baru membuka pendaftaran mahasiswa tahun ajaran 2024.
(*)